Hard News

Angka Lakalantas Tinggi, Dishub Jateng Gelar Sosialisasi di Boyolali

Jateng & DIY

7 Juli 2023 15:05 WIB

Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah menggelar sosialisasi keselamatan terhadap warga Desa Penggung, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali di balai desa setempat, Jumat (07/07/2023). (Foto: Dok. solotrust.com/jaka)

BOYOLALI, solotrust.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah menggelar sosialisasi keselamatan terhadap warga Desa Penggung, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali di balai desa setempat, Jumat (07/07/2023). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyikapi tingginya kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di jalur Boyolali-Semarang.

Kepala Balai Perhubungan Wilayah III Surakarta, Risyanto Wahyu Widodo mengatakan, sosialisasi ini digelar lantaran tingkat kedisiplinan masyarakat untuk menaati lalu lintas di jalan umum masih rendah.



“Di jalur nasional Boyolali Semarang ini dikarenakan pengendara kurang menaati rambu lalu lintas. Sosialisasi ini kami mengundang narasumber dari Komisi D DPRD Jateng dan pihak kepolisian Satlantas Boyolali,” jelasnya.

Sosialisasi keselamatan berlalu lintas dilakukan tidak hanya di Kabupaten Boyolali, namun di wilayah Soloraya secara bergantian setiap bulannya.    

“Semoga setelah sosialisasi ini dapat menambah wawasan dan tingkat kesadaran masyarakat, agar mereka patuh dan taat pada rambu lalu lintas,” harap Risyanto Wahyu Widodo.

Kepala Dishub Kabupaten Boyolali, Arief Ardianta mengutarakan, sering terjadinya kecelakaan di jalur Boyolali-Semarang, terutama di wilayah Penggung, nantinya akan ada penggeseran lampu lalu lintas di sekitar terminal Penggung.

“Sosialisasi keselamatan ini digelar setelah adanya surat dari pihak Desa Penggung sering terjadinya kecelakaan di jalur itu. Kami mendapat surat kemudian dirapatkan dan ada keputusan penggeseran traffic light,” kata dia.

Upaya ini diharapkan dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas.

“Sebenarnya kami prihatin dengan adanya rambu yang dicorat coret, ada yang PJU (Penerangan Jalan Umum) tenaga surya akinya dicuri. Ternyata jiwa atau rasa memiliki masyarakat ini masih kurang,” ucap Arief Ardianta.

Di lain pihak, Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Chamim Irfani, mengungkapkan berdasarkan data Kementerian Perhubungan pada 2022 terdapat satu hingga tiga orang meninggal dunia per jam karena kecelakaan di jalan raya. Sebanyak 72,4 persen di antaranya akibat kecelakaan sepeda motor.

“Adanya data tersebut, maka diperlukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran kepada masyarakat dalam keselamatan berlalu lintas,” pungkasnya. (jaka)

(and_)