MADIUN, solotrust.com – Tol Ngawi-Wilangan baru saja diresmikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pekan ini. Dengan rampungnya pengerjaan tol diharapkan sudah bisa digunakan mudik Lebaran.
“Alhamdulillah telah selesai tol dari Ngawi hingga Wilangan dan tahun depan saya harapkan bisa lebih maju lagi. Selain itu untuk Lebaran juga sudah bisa kita nikmati. Jakarta-Ngawi yang biasa ditempuh 24 jam menjadi lebih singkat, yakni sepuluh jam,” jelas Presiden Jokowi dalam sambutan peresmian Tol Ngawi-Wilangan di Gerbang Tol Madiun, Kamis (29/03/2018) lalu.
Melansir laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, pu.go.id, Minggu (01/04/2018), presiden juga memerintahkan kementerian terkait untuk fokus pada penyelesaian pembangunan jalan tol dari Jakarta-Pasuruan. Tol ini ditargetkan tersambung pada 2018 dan pada akhir 2019 hingga Banyuwangi.
Sementara untuk tarif, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan tarif tol Ngawi-Wilangan merupakan tarif yang sudah diterapkan harmonisasi. Besaran tarif awal per km diperkirakan sebesar Rp1200 menjadi lebih kecil Rp1000 per km untuk kendaraan golongan I. Pemberlakuan tarif tol Ngawi-Wilangan menunggu Keputusan Menteri PUPR yang akan keluar dalam waktu dekat.
Penyederhanaan golongan kendaraan menjadi tiga golongan, berdampak pada penurunan tarif untuk truk. Misalnya truk golongan V semula diperkirakan membayar sekira Rp172.500 menjadi Rp96.000.
Ruas tol Ngawi-Wilangan merupakan Seksi I, II dan III sepanjang 49,5 km sebagai bagian dari Tol Ngawi-Kertosono sepanjang 87 km dengan investor PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ). Ruas Tol Ngawi-Wilangan dibangun PT NKJ meliputi Seksi I Klitik-SS Madiun (20 km), Seksi II SS Madiun-SS Caruban (8,45 km) dan SS Caruban-Nganjuk (Wilangan) (21,06 km).
Sisanya untuk Seksi IV Wilangan-Kertosono sepanjang 37,5 km dibangun oleh pemerintah sebagai bagian dari Viability Gap Funding (VGF). Besaran VGF sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk pembangunan Seksi IV adalah Rp3,1 triliun. Perkembangan ruas Wilangan-Kertosono saat ini sudah 61 persen dan ditargetkan bisa beroperasi akhir 2018.
Setelah selesai dibangun seluruh ruas akan dioperasikan PT NKJ. Biaya investasi keseluruhan dikeluarkan NKJ sebesar Rp9,73 triliun, berasal dari modal pemegang saham 30% serta pinjaman perbankan dan lembaga keuangan sebesar 70%. Pemegang saham, yakni PT Jasa Marga (60%) dan PT Waskita Toll Road (40%).
(and)