SOLO, solotrust.com - Sutradara Michael Chaves menebar ketakutan melalui sosok iblis bernama Valak. Sosok Valak berpenampilan layaknya biarawati ini kembali hadir dalam serial film The Nun II, sebelumnya juga dihadirkan dalam serial film The Conjuring 2.
Melalui ide gagasan sang sutradara, film The Nun II ini banyak menarik atensi dan rasa penasaran masyarakat, mengingat keberhasilan The Nun pertama.
Review singkat
Sedikit menarik peristiwa pada The Nun I, di mana peristiwa mendebarkan antara Pastor Burke diperankan Demian Blichir dan juga Murice diperankan Jonas Bloquet, Sister Irene diperankan Taissa Farmiga telah kembali menjalani kehidupannya sebagai seorang biarawati.
Namun, kehidupannya masih saja dihantui bayang-bayang iblis jahat (Valak). Kisah traumatis antara Pastor Burke dan Sister Irene ternyata menjadi perbincangan besar di semua gereja Katolik, termasuk gerejanya.
Alih-alih usahanya ingin melupakan kejadian besar itu berhasil, teror Valak justru kembali muncul dan menyerang orang-orang suci dari gereja. Suster Irene kala itu mempunyai track record dalam pemberantasan Valak diutus kembali dalam memberantas kasus teror tersebut.
Tanpa disangka-sangka, Suster Debra kala itu diperankan Strm Reid mendengar akan hal tersebut dan menyusul Suster Irene untuk membantu menyelesaikan masalahnya. Mulai saat itu, petualangan dalam menemukan teror Valak di Prancis oleh dua biarawati dimulai.
Keduanya harus dapat memecahkan permasalahan dan teka teki yang muncul, sekaligus menghapus kehadiran iblis paling mengerikan dan manipulatif (Valak). The Nun II menghadirkan sensasi berbeda dengan menelusuri asal muasal dari iblis Valak.
Serial Film The Nun II tak butuh waktu lama dalam menghadirkan jumpscare pada tayangan film ini. Terhitung di menit awal penayangan sudah disuguhkan dengan gempuran jumpscare, tentunya membuat orang terkaget-kaget.
Mengangkat kengerian sosok Valak pastinya akan menambah rasa penasaran penonton akan kelanjutan dari The Nun I. Aksi heroik dua biarawati mampu menumpas teror Valak, bahkan tanpa bantuan laki-laki menjadi sebuah angle khusus harus diketahui penonton.
Dalam The Nun II ini mungkin akan sedikit membosankan, bahkan tidak semisterius The Nun I karena seringnya kemunculan sosok Valak. Selain itu ada jumpscare diawal film membuat penonton akan dibuat terbiasa dengan adanya jumpscare lainnya.
Adanya angle heroic dari dua biarawati juga menutupi kengerian dari sosok iblis Valak, artinya ini menjadi sebuah kelemahan dari film horor. Memang, pada dasarnya penonton harus terbiasa dengan rasa penasaran dan ketakutan jika melihat film horor.
Melihat itu semua, film The Nun I mengangkat kisah pembantaian di sebuah gereja masih menjadi pilihan terbaik dibandingkan The Nun II. Lapisan horor pada film ini menjadi sangat sedikit dan tipis.
Hal itu tak sesuai dengan thriller film memperlihatkan keadaan mencekam dan dipenuhi adegan berdarah-darah. Adegan, horor hanya terlihat pada jumpscare saja yang terlihat dari awal.
Film ini terlihat membosankan di akhir karena alur dan kisahnya sudah bisa tertebak dengan kurang merepresentasikan adegan mengerikan layaknya di thriller.
Apakah kalian sudah menonton? Menurut kalian bagaimana dengan serial film The Nun II ini?
Penulis: Alan Dwi Arianto
(and_)