Hard News

Haedar Nashir Sebut Muhammadiyah Perlu Modifikasi Dakwah di Era Serba Digital

Jateng & DIY

23 September 2023 10:35 WIB

Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberikan sambutan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Tabligh di Hotel Lor In Syariah Solo, Jumat (22/09/2023)

KARANGANYAR, solotrust.com - Menghadapi zaman perubahan sosial akibat globalisasi serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) menjadi pertimbangan Muhammadiyah dalam memodifikasi metode dan konten dakwah. Tujuannya agar pandangan keislaman tetap menguatkan nilai religi dan kemajuan di masa sekarang. 
 
Hal itu disampaikan Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, usai membuka rapat kerja nasional (Rakernas) majelis tabligh bertajuk 'Kolaborasi Dakwah Digital dan Masifikasi Mubaligh Muda dalam Merekat Jemaah dan Memakmurkan Masjid'. Acara digelar di Hotel Lorin Syariah Solo, Colomadu Jumat (22/09/2023).  
 
Rakernas ini merupakan agenda lima tahunan, diikuti 150 perwakilan pimpinan wilayah majelis tabligh se-Indonesia. Acara digelar selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu (22-24/09/2023). 
 
Haedar Nashir menyampaikan, majelis tabligh bertugas menyebarluaskan pandangan keislaman dari tingkat pusat sampai ke bawah. Majelis ini tetap dipertahankan sejak awal KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah. 
 
"Jadi untuk menyampaikan pesan-pesan keislaman, mendamaikan, menyatukan, dan mengokohkan nilai-nilai keagamaan dan kemajuan. Kita ingin menguatkan itu. Zaman terus berkembang, terjadi perubahan sosial luar biasa karena globalisasi dan iptek. Orientasi keagamaan sudah sedemikian beragam, relasi sosial di media sosial, adab hingga ujaran kebencian," paparnya.
 
Saat ini Muhammadiyah ingin tetap menyemaikan benih keislaman, seperti tutur kata baik, menumbuhkan semangat kebersamaan, meredam konflik serta mencerahkan dan mencerdaskan. 
 
"Jemaah adalah pilar kemajuan persatuan Indonesia. Mereka yang berkembang, tentu metode dan konten dakwah juga menyesuaikan. Di era digital, sistemnya kita pakai agar memudahkan komunikasi, interaksi mewujudkan manusia berperadaban tinggi," ujar Haedar Nashir. 
 
Sementara itu, Ketua Panitia Rakernas Majelis Tabligh Muhammadiyah, Taufik Kasturi, mengatakan para pakar keilmuan menyampaikan acara rakernas majelis tabligh  digelar selama tiga hari dan penutupan akan diselenggarakan di auditiorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). 
 
 "Rakernas ini untuk program lima tahunan dengan program majelis tabligh masa kerja 2022-2027. Di sini akan menghasilkan program kerja lima tahunan," pungkasnya. (joe) 

(and_)