Hard News

Bersama Masyarakat Upayakan Pelestarian Sumber Daya Air dan Konservasi Lingkungan

Jateng & DIY

27 November 2023 14:27 WIB

Ilustrasi (Foto: Pixabay/JuergenM)

KLATEN, solotrust.com - Masyarakat di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Pusur membentang dari wilayah Kabupaten Boyolali hingga Kabupaten Klaten tengah menginisiasi penerapan skema imbal jasa lingkungan (IJL) untuk membangun sinergi dalam upaya pelestarian sumber daya air dan konservasi lingkungan.

Sementara anak Sungai Bengawan Solo dengan panjang 36,8 kilometer membentang melintasi 49 desa di enam kecamatan, yakni Musuk dan Tamansari di Boyolali, Tulung, Polanharjo, Delanggu, dan Juwiring di Kabupaten Klaten.



Konsep imbal jasa lingkungan sedang disusun sejumlah komponen di sepanjang DAS Pusur. Contoh implementasi konsep imbal jasa lingkungan adalah masyarakat pemanfaat air di kawasan tengah atau hilir DAS Pusur memberikan kompensasi terhadap masyarakat atau petani di kawasan hulu untuk bisa mengelola lahan secara berkelanjutan, salah satunya dengan pembinaan.

Seperti diketahui, DAS Pusur terdiri atas tiga wilayah, yakni hulu di lereng Gunung Merapi, kawasan tengah di daerah Polanharjo Klaten yang memiliki banyak potensi wisata berupa umbul, dan kawasan hilir ada di wilayah Juwiring Klaten.

Melalui konsep imbal jasa lingkungan, warga atau pemilik usaha air di kawasan tengah DAS Pusur, seperti kawasan Polanharjo, harapannya memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah hulu, seperti di Desa Mriyan, Sangup di Kecamatan Musuk Boyolali yang selama ini menjadi daerah tangkapan air.

Ketua Pusur Institute, Danang Setiawan, mengatakan wilayah hulu [daerah lereng Merapi] adalah area tangkapan air yang pada musim kemarau misalnya justru sering terjadi kekeringan.

"Nah, air itu muncul dan menjadi mata air justru di kawasan tengah yang sekarang membuat masyarakat Polanharjo dan sekitarnya menjadi produktif dengan wisata air,” kata dia baru baru ini. 

Dengan menerapkan konsep imbal jasa lingkungan, harapannya bisa membangun sinergi masyarakat di daerah hulu, tengah, dan hilir DAS Pusur untuk bersama-sama dalam upaya pelestarian sumber daya air. Setidaknya, masyarakat di wilayah tengah DAS Pusur ini bisa terlibat dalam kegiatan konservasi yang selama ini dipusatkan di wilayah hulu.

Seperti diketahui, pelestarian sumber daya air di sepanjang DAS Pusur, Pusur Institute dan komponen terkait melakukan upaya-upaya konservasi di wilayah hulu dan hilir serta pelestarian lingkungan di wilayah tengah.

Upaya-upaya konservasi itu melibatkan semua pemanfaat air, termasuk industri. Danone – AQUA adalah salah satu industri air minum selama ini juga fokus dalam upaya pelestarian sumber daya air di DAS Pusur.

Konsep imbal jasa lingkungan juga sedang diuji coba dalam beberapa program corporate social responsibility (CSR), dikembangkan Danone-AQUA melalui salah satu pabriknya di Klaten, PT Tirta Investama Klaten.

Danang Setiawan menambahkan, selain membangun sinergi masyarakat di sepanjang DAS Pusur, komponen terkait juga berencana menjadikan kawasan tersebut menjadi paket wisata terintegrasi. Di kawasan hulu akan menjadi wisata konservasi, tengah menjadi paket wisata air, dan area hilir menjadi wisata edukasi pertanian.

“Ini sedang kami rancang konsep dan paket wisatanya,” ungkap dia.

Dengan sinergi ini harapannya masyarakat di sepanjang Sungai Pusur dan pengambil manfaat sumber daya air bisa sama-sama memiliki tanggung jawab dalam upaya pelestarian sumber daya air.

“Jadi daerah atas [hulu] harus kita pikirkan bersama, jangan sampai debit air di bawah berkurang,” ujar Danang Setiawan.

Jika debit air di wilayah hilir berkurang akan memberikan dampak terhadap sektor pertanian selama ini sangat bergantung terhadap kebutuhan air untuk irigasi.

Bersama Pusur Institute, Danone AQUA juga terlibat aktif dalam upaya pelestarian lingkungan dan konservasi di DAS Pusur.

Sustainablity Development Manager Danone AQUA, Rama Zakaria, mengungkapkan pihak perusahaan melakukan pembibitan tanaman buah sebanyak 2.000 batang dan pengadaan material peralatan pembiakan tanaman di wilayah Pagerjurang.

AQUA turut mendorong penerapan pertanian ramah lingkungan guna mengurangi polusi air dari bahan kimia untuk memproduksi padi sehat dan hortikultura. AQUA juga mendorong penerapan pengelolaan irigasi sistematis serta efisien di wilayah tengah melalui Forum Relawan Irigasi (FRI).  Setelah FRI aktif, sedikitnya 95 persen saluran irigasi berfungsi baik.

Danone AQUA punya program revitalisasi Jogo Toyo Kamulyan. Program ini juga dijalankan FRI dengan melakukan pengelolaan jaringan irigasi secara swadaya di sub DAS Pusur wilayah hilir seluas 300 ha (53 persen) dari 569 hektare di tujuh desa Kecamatan Juwiring yang tidak mendapatkan aliran irigasi.

Program Jogo Toya ini membantu petani dalam irigasi lahan pertanian dengan melakukan perbaikan 7.786 m saluran, 22 pintu air, jadwal pembagian air secara online, perbaikan pola tanam, dan penerapan regeneratif agrikultur.

Selain itu juga membentuk forum irigasi antardesa dilegalisasi melalui peraturan bersama tujuh desa untuk pengelolaan irigasi secara kolaboratif. Hal ini memberikan solusi dari permasalahan kelangkaan air persawahan di musim kemarau, perawatan jaringan irigasi serta pengendalian banjir di musim hujan.

“Pengelolaan terintegrasi di daerah aliran sungai merupakan bagian dari komitmen kami sebagai salah satu anggota Koalisi Air Indonesia,” pungkasnya. (jaka)

(and_)