Hard News

Gurun Lut, Kehampaan Membara Bersaing untuk Gelar Gurun Terpanas di Bumi

Global

3 Februari 2024 11:01 WIB

Gurun Lut (Foto: digstraksi.com)

Solotrust.com - Gurun Lut yang berarti dataran kosong bukanlah gurun biasa. Terletak di antara Provinsi Kerman dan Sistan-Baluchestan di Iran, gurun ini bukan hanya terluas ke-33 di dunia, namun juga memiliki predikat panas, setidaknya menurut beberapa laporan.

Dikutip dari website UNESCO, Gurun Lut merupakan wilayah subtropis kontinental yang gersang dan terkenal dengan beragam bentang alam spektakuler. Dengan luas 2.278.015 ha, kawasan ini sangat luas dan dikelilingi zona penyangga seluas 1.794.134 ha.



Dalam bahasa Persia, 'Lut' berarti tanah gundul tanpa air dan tanpa vegetasi. Properti ini terletak di cekungan pedalaman, dikelilingi pegunungan sehingga berada di bawah bayang-bayang hujan, ditambah suhu tinggi, iklimnya sangat kering. Wilayah ini sering mengalami suhu permukaan tanah tertinggi di dunia. Suhu 70,7°C telah tercatat di dalam properti.

Sejarah Gurun Lut, “dataran kosong”, tidak hanya menceritakan kisah bentang alamnya ekstrem, namun juga memiliki sejarah panjang terkait kisah perdagangan, kerajaan, bahkan agama. Mari kita telusuri jejak waktu di gurun terpanas ini:

Jejak kuno di Gurun Lut

Kendati sepi, gurun ini tak selalu sepi. Bukti arkeologis menunjukkan pemukiman manusia sudah ada sejak milenium ketiga sebelum Masehi (SM). Reruntuhan kota kuno seperti Shahdad pernah menjadi perhentian penting di Jalur Sutra, membuktikan pentingnya gurun ini dalam perdagangan Eurasia.

Karavan mengangkut sutra, rempah-rempah, dan barang-barang mewah. Sementara yang lain melintasi rute ini, menjadikan Gurun Lut sebagai persimpangan pertukaran budaya dan peradaban.

Sebuah kerajaan yang membentang hingga ke padang pasir

Gurun Lut juga menjadi saksi kehebatan beberapa kerajaan besar dari zaman Achaemenid dan Sasanian Persia hingga Mongol Khanate. Gurun ini berada dalam wilayah mereka.

Benteng dan pos terdepan dibangun untuk mengamankan jalur dan wilayah perdagangan. Legenda bahkan menyebutkan Alexander Agung melintasi gurun ini selama kampanye militer.

Cerita keagamaan dan kepercayaan lokal:

Selain jejak sejarahnya, Gurun Lut juga berperan penting dalam kepercayaan dan spiritualitas penduduknya. Bagi umat Islam, gurun ini dikaitkan dengan kisah Nabi Lut dan diyakini sebagai lokasi Sodom dan Gomora. Penduduk setempat juga memiliki kepercayaan dan cerita rakyat terkait gurun pasir, seperti keberadaan hantu dan makhluk mitos penjaga kehampaan.

Gelar "Gurun Terpanas" bukanlah satu-satunya hal istimewa dari Gurun Lut. Dikutip dari sebuah sumber, di balik hamparan pasir keemasan dan formasi batuan yang unik terdapat banyak rahasia lainnya.

Batuan hitam di Gurun Lut cenderung menjadi yang terpanas. Kondisi suhu tinggi ini membuat kehidupan di tempat itu sangat jarang sehingga dikenal sebagai “dataran kosongan”.

Dikutip dari laman UNESCO, tekanan Utara-Selatan yang curam berkembang di seluruh wilayah ini pada musim semi dan musim panas menyebabkan angin NNW-SSE yang kuat bertiup melintasi wilayah ini antara Juni dan Oktober setiap tahunnya.

Angin kencang berlangsung lama ini mendorong butiran pasir dengan kecepatan tinggi sehingga menghasilkan transportasi sedimen dan erosi aeolian dalam skala besar. Akibatnya, daerah ini memiliki apa yang dianggap sebagai contoh terbaik di dunia dari bentang alam yardang aeolian, serta gurun berbatu yang luas dan ladang bukit pasir.

Yardang adalah fitur batuan dasar diukir dan dirampingkan dengan peledakan pasir. Yardang mencakup sekitar sepertiga dari properti dan muncul sebagai kerutan besar dan dramatis di seluruh lanskap dengan punggung bukit dan koridor berorientasi sejajar dengan angin dominan. Punggung bukit ini dikenal sebagai kalut.

Di Gurun Lut, beberapa kalut memiliki tinggi hingga 155 m dan punggung bukitnya dapat diikuti sepanjang lebih dari 40 km.

Perebutan gelar panas

Suhu di Gurun Lut sangat tinggi. Pada 2005, satelit NASA mengukur suhu permukaan berpasirnya sebesar 70,7°C, menjadikannya salah satu tempat terpanas di Bumi yang pernah tercatat.

Gelar "gurun terpanas" masih kontroversial. Gurun Death Valley di California, AS juga mengalami puncak panas dengan suhu pernah mencapai 56,7°C, namun terjadi di darat, bukan di pasir. Kuncinya terletak pada pengukuran dan definisi “gurun” itu sendiri.

Keindahan di balik panasnya:

Selain bersaing memperebutkan gelar juara, Gurun Lut juga menawarkan keindahan memukau. Pasir tak berujung membentang bagai lautan jingga keemasan, dihiasi formasi batuan dan bukit pasir diukir oleh angin dan waktu.

Formasi “Kalut” berupa bukit pasir berbentuk bilah menjulang tinggi menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Gurun juga merupakan rumah bagi keanekaragaman hayati tersembunyi, termasuk reptil, serangga, dan bahkan beberapa tumbuhan beradaptasi dengan lingkungan kering.

Di balik Gurun Lut sebagai gurun terpanas di muka bumi, ada keindahan memukau  Salah satu daya tarik utama Gurun Lut adalah pasirnya luas dan berwarna-warni.

Pasir di sini bisa berwarna keemasan, cokelat atau bahkan putih, bergantung kandungan mineralnya. Hamparan pasir sangat luas ini menghadirkan ilusi optik menakjubkan, seolah membentang tak terhingga.

Gurun Lut juga merupakan rumah bagi keanekaragaman hayati tersembunyi. Kendati lingkungannya gersang, beberapa tumbuhan dan hewan telah beradaptasi untuk bertahan hidup di sini.

Tanaman gurun tahan kekeringan, seperti kaktus dan semak belukar dapat ditemukan di mana-mana. Hewan hidup di Gurun Lut, seperti ular, kadal, dan burung, juga telah mengembangkan mekanisme untuk bertahan hidup pada suhu ekstrem.

Keindahan Gurun Lut telah menarik perhatian para fotografer, seniman, dan ilmuwan dari berbagai penjuru dunia. Gurun telah menjadi subjek penelitian iklim, geologi, dan bahkan astrobiologi. Gurun Lut juga merupakan tujuan wisata populer dan banyak agen perjalanan menawarkan tur gurun pasir.

Selain pasir, Gurun Lut juga memiliki formasi batuan unik. Paling terkenal adalah bukit pasir "Karut", bukit pasir berbentuk pisau menjulang tinggi. Struktur ini terbentuk akibat erosi pasir terus-menerus oleh angin sehingga menghasilkan pola menakjubkan. (Dominikus Jangguik)

(and_)