KARO, solotrust.com - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara kembali meletus pada Jumat (06/04/2018) pukul 16.07 WIB. Letusan melontarkan abu vulkanik dan material piroklastik dengan tekanan kuat berwarna abu-abu gelap hingga setinggi 5000 meter. Letusan juga disertai awan panas sejauh 3500 meter ke arah Tenggara- Timur dan Selatan-Tenggara.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengutarakan tak ada korban jiwa akibat letusan, mengingat di daerah zona bahaya sudah kosong dari aktivitas. Masyarakat di zona merah sudah mengungsi sejak lama dan sebagian sudah direlokasi.
“Status Gunung Sinabung tetap Awas (level IV). PVMBG menaikkan VONA menjadi merah. Aktivitas vulkanik tetap tinggi dan berpotensi terjadi letusan susulan,” terangnya, dilansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, bnpb.go.id, Sabtu (07/04/2018).
Saat ini beberapa lokasi relokasi telah dibangun di kaki Gunung Sinabung. Menurut Sutopo Purwo Nugroho hingga Maret 2018, terdapat 30 lokasi relokasi. Proses pembangunan rumah di lokasi itu bervariasi, ada yang sudah selesai, namun ada pula masih terus berproses menuju penyelesaian pembangunan. Sebagai contoh di Nang Belawan 2, sebanyak 341 rumah telah berdiri. Sementara di Surbakti 2, sebanyak 227 unit rumah sedang dibangun dengan proses pembangunan mencapai 63% sampai dengan Maret 2018.
“Dua lokasi hamparan tersebut dan unit rumah yang dibangun adalah bagian dari proses rehabilitasi dan rekonstruksi (RR) pascabencana erupsi atau letusan Sinabung. BNPB bekerja sama dengan BPBD Provinsi Sumatera Utara, BPBD Kabupaten Karo, Kementerian/Lembaga terkait dan masyarakat yang melaksanakan pembangunan rumah-rumah tersebut,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB.
(and)