SUKOHARJO, solotrust.com – Gelaran pasar takjil dadakan di kawasan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo kembali dipadati penjual. Banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memanfaatkan momentum Bulan Ramadan ini untuk meraup keuntungan hingga ratusan ribu per harinya.

Seperti dirasakan Sutris, salah seorang penjual risol mayo yang meraup omzet hingga Rp600 ribu setiap harinya.

“Saya biasanya jualan dari jam 15.00 WIB, sehari itu bisa habis 200 buah, harga satuannya Rp3000-an saja,” ucapnya, Selasa (19/03/2024).

Selain aneka camilan, lapak musiman yang terletak di depan kampus 2 Universitas Muhammadiyah Surakarta ini juga menyediakan berbagai minuman segar untuk berbuka puasa, seperti es kuwut yang dijual Trisno.

Ia mengaku saat berjualan di pasar takjil mampu meraup omzet luar biasa besar lantaran banyaknya pembeli.

“Kalau hari biasa saya hanya jualan es tebu, tapi Bulan Ramadan ini juga jualan es kuwut. Alhamdulillah tahun ini omzetnya naik pesat dibanding tahun-tahun sebelumnya karena yang beli rata-rata mahasiswa dan masyarakat sekitar sini,” kata Trisno.

Pasar takjil ini sendiri mulai ramai saat sore hari selepas waktu asar. Masyarakat biasanya mulai memadati lapak-lapak pedagang pukul 16.00 WIB. Konsumen umumnya didominasi kalangan mahasiswa karena letaknya yang dekat dengan kampus.

Salah satu mahasiswa UMS, Dewi mengaku sangat terbantu dengan adanya lapak musiman ini, mengingat dirinya adalah anak kost.

“Sebagai mahasiswa rantau saya terbantu dengan adanya lapak musiman ini, soalnya biar nggak bingung mau makan apa karena banyak pilihan jajanan,” ungkapnya ketika ditemui solotrust.com.

*) Reporter: Alya Nur Azizah/Rosa Trianda Dewi/Yusticia Tiara Maharani

(and_)