SEMARANG, solotrust.com – Kegiatan Bazar Ramadan dan Gerakan Pangan Murah (GPM) diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama Bank Indonesia di halaman balai kota setempat disambut antusias warga, Senin (01/04/2024).
Sejumlah paket sembako disiapkan ludes dalam hitungan jam. Beragam bahan pangan juga dijual dengan harga sangat terjangkau bagi masyarakat. Mereka tampak antusias berbelanja kebutuhan pokok menjelang Idulfitri 1445 H.
Tak hanya berisi stan Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman), ada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kuliner hingga fashion. Ada pula stan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta perusahaan mitra Pemerintah Kota Semarang yang menyiapkan paket tebus murah senilai Rp150 ribu dijual dengan harga Rp50 ribu.
Warga Semarang Barat, Astrid mengaku sangat terbantu dengan adanya bazar pangan murah jelang Lebaran. Di Bazar Ramadan ini, dirinya hanya mengeluarkan Rp5000 untuk membeli 250 gram cabai, padahal harga di pasaran sekira Rp12 ribu untuk 250 gram.
“Pembayarannya memang harus cashless pakai QRIS. Kalau biasanya belanja seperempat kilogram (250 gram) harganya Rp12 ribu, di sini Rp5000,” kata Astrid.
Tak hanya itu, dirinya juga mendapatkan kupon tebus murah sembako berisi lima kilogram beras, dua liter minyak, satu kilogram gula pasir, dan satu produk kecap. Harga paket sembako ini semestinya Rp150 ribu, namun hanya ditebus seharga Rp50 ribu.
“Hemat banyak dan sangat membantu masyarakat di tengah harga pangan cukup mahal, apalagi harga banyak yang naik jelang Lebaran,” beber Astrid.
Seperti diketahui, Gerakan Pangan Murah serentak dilaksanakan di wilayah Jawa Tengah menjelang Idulfitri 2024. Di Semarang, acara digelar di halaman balai kota selama dua hari pada Senin dan Selasa (01-02/04/2024).
Kegiatan bazar Ramadan Kota Semarang diikuti sebanyak 60 UMKM yang juga menyediakan tebus murah sebanyak 3.387 paket sembako.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, kegiatan gerakan pangan murah sekaligus tebus paket sembako berlangsung satu hari. Hal ini bisa lebih memudahkan masyarakat mencari kebutuhan Lebaran.
“Tebus murah ini untuk masyarakat menengah ke bawah dengan harga Rp150 ribu ditebus hanya Rp50 ribu. Produk lainnya dijual dengan harga rata-rata di bawah harga pasar, seperti daging, ada selisih sampai Rp15.000/kg. minyak goreng juga selisih Rp3000 sampai Rp4000/liter,” sebut Mbak Ita, sapaannya, Senin (01/04/2024).
Bazar ini memudahkan dan membantu masyarakat untuk bisa belanja menjelang Hari Raya Idulfitri. Wali kota berharap kegiatan ini merupakan salah satu stimulan untuk membantu masyarakat mencukupi kebutuhan Lebaran.
Tak hanya bazar di Balai Kota Semarang, Pemerintah Kota Semarang juga berencana menggelar tebus suka-suka dengan membayar 2,5 kg beras dan membayar suka rela. Tebus suka-suka ini akan dilakukan di tiga kecamatan terdampak banjir di Kota Semarang.
“Ini kemarin mencontoh dari Yayasan Sam Po Kong, di mana beras ini dikumpulkan dari teman-teman pegawai negeri sipil (PNS). Kami menghimpun beras, nanti dibagikan di tiga kecamatan untuk bisa tebus suka-suka oleh warga kurang mampu. Jadi mau bayar Rp10 ribu atau Rp1000 atau Rp5000 atau berapa pun lah mereka mampu,” jelas Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana meminta pemerintah kota/kabupaten se-Jawa Tengah menjaga kestabilan harga atau inflasi di wilayahnya. Bekerja sama dengan Bank Indonesia, sejumlah wilayah di Jawa Tengah menggelar pasar murah serentak.
“Kami harapkan inflasi kita di bulan ini terjadi penurunan, hasil yang disampaikan ibu plt kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI yang menyatakan bahwa inflasi di Jateng berada di bawah. Bulan ini kita atensi karena bisa turun, namun naik kembali kadang kita lalai. Saya minta untuk terus menjaga harga di pasaran agar tidak melonjak signifikan,” paparnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra menyampaikan, kenaikan harga terpantau di komoditas gula pasir, cabai, bawang merah terjadi di 12 kota se-Jawa Tengah.
“Ada sembilan kota yang kami pantau inflasinya kemudian ada tiga daerah tidak dipantau, yaitu Pemalang, Brebes, dan Salatiga,” katanya.
Menurut Rahmat Dwisaputra, kegiatan gerakan pangan murah (GPM) ini total menyalurkan sebanyak 150 ton beras, 18 ton gula pasir, dan sembilan ton daging ayam ras.
“Inflasi bulan ini bisa turun berkat kerja sama dengan stakeholder, baik pemerintah provinsi, seluruh kota/kabupaten se-Jawa Tengah. Harapannya sinergi terus untuk stabilitas harga sembako menjelang Lebaran,” pungkasnya. (fjr)
(and_)