Hard News

Daftar 3 Stasiun Kereta Api Ramai Menjelang Lebaran

Sosial dan Politik

9 April 2024 11:24 WIB

Suasana kepadatan calon penumpang kereta api di Stasiun Gambir, Jakarta. (Foto: Instagram/@ramzy.muliawan)

Solotrust.com - Menjelang Lebaran, fenomena mudik menjadi ciri khas tahunan di Indonesia. Tak terkecuali bagi para pemudik yang memilih kereta api sebagai moda transportasi utama untuk pulang ke kampung halaman.

Di tengah hiruk pikuk masyarakat ingin berlebaran di tempat asal, tiga stasiun kereta api berikut ini tercatat sebagai pusat pergerakan utama para pemudik:



1. Stasiun Pasar Senen, Jakarta

Sebagai salah satu tempat pemberhentian kereta api terbesar di ibu kota, Stasiun Pasar Senen menjadi salah satu pusat arus mudik menjelang Lebaran. Ribuan pemudik dari berbagai daerah memadati stasiun ini demi bisa pulang ke kampung halaman di Pulau Jawa.

2. Stasiun Gambir, Jakarta

Stasiun Gambir menjadi salah satu gerbang utama bagi pemudik dari wilayah Jakarta dan sekitarnya. Para perantau berduyun-duyun menuju stasiun ini untuk membeli tiket perjalanan kereta api menuju daerah asal.

Kendati kerumunan begitu padat, namun suasana tetap terasa hangat dengan rasa kebersamaan di antara para pemudik yang berbagi cerita dan pengalaman.

3. Stasiun Tugu, Yogyakarta

Tak hanya di wilayah Jakarta, Stasiun Tugu di Yogyakarta juga menjadi saksi bisu hiruk-pikuk arus mudik menjelang Lebaran. Para pemudik dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan sekitarnya berbondong-bondong menuju stasiun ini untuk menempuh perjalanan pulang kampung.

Tingginya antusiasme masyarakat terhadap moda transportasi kereta api membuat Stasiun Tugu menjadi pusat pergerakan tak kalah ramai dari stasiun-stasiun besar lainnya.

Semangat pulang kampung tak terbendung ini merupakan cermin dari kegembiraan dan tradisi masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun setiap menjelang Hari Raya Idulfitri.

Secara keseluruhan, tradisi mudik telah menjadi bagian integral dari kultur masyarakat Indonesia. Budaya pulang kampung ini mencerminkan hubungan erat antara masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta nilai-nilai kekeluargaan dan keagamaan yang sangat dihargai. (Naufal Fawwaz Assalam)

*) Berbagai Sumber

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya