SOLO, solotrust.com – Kabar duka kembali menyelimuti Kota Solo, kali ini datang dari seorang Tokoh Pramuka Solo, Ponk Soetarno.
Ponk dikabarkan meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya, pada Minggu (8/4/2018) malam di RSUD Moewardi, Solo. Jenazah almarhum Ponk Soetarno dimakamkan di Sentono Gedhe, Banaran, Matesih, Karanganyar, Senin (9/4/2018) pada pukul 13.00 WIB.
Meninggal pada usia 82 tahun, sosok Ponk Soetarno meninggalkan banyak kenangan bagi setiap orang yang mengenalnya, terutama bagi kalangan pegiat pramuka di Kota Bengawan.
Sosok tangguh dan penuh semangat dari almarhum Ponk diharapkan jadi teladan para generasi muda saat ini. Sebab, semasa hidupnya, Ponk tidak pernah absen dalam kegiatan-kegiatan sosial tanpa terkecuali kegiatan kepramukaan.
"Patut diteladani oleh generasi muda karena kecintaannya terhadap pramuka bahkan hingga lanjut usia. Ini patut kita contoh, beliau mengajarkan bahwa perjuangan tidak ada habisnya," terang Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo saat melayat di kediamannya, di Jalan Madura nomor 10 Timuran, Banjarsari.
Kebanggaan juga disampaikan oleh anak Ponk. Salah satunya yakni Hiu Warihening. Menurutnya, selama ini Ponk selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk saling tolong-menolong dan menghargai sesama. Bahkan, kecintaan Ponk terhadap kegiatan kepramukaan akhirnya menurun ke semua anaknya.
"Dan beliau juga yang menanamkan rasa cinta Pramuka kepada kami. Bapak sempat berkata bahwa lewat Pramuka manusia bisa terbentuk menjadi seseorang yang tegas, disiplin dan suka menolong," kata Hiu Warihening.
Ditambahkannya, kecintaan Ponk terhadap ikan dan air diwujudkan dengan pemberian nama yang unik kepada anak-anaknya. Maka tidak heran, anak-anaknya banyak yang diberi nama ikan.
"Karena beliau memang pecinta ikan dan juga air. Kita diberi nama Cucut, Hiu, Dorang, dan Dolphin," kata Hiu Warihening. (vin)
(way)