JAKARTA, solotrust.com – Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait dalam hal kepastian pasokan serta kelancaran distribusi dan harga daging sapi saat Ramadhan maupun Idul Fitri 2018.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan, Fini Murfiani, mengatakan koordinasi dilakukan dengan pemerintah daerah, baik daerah sentra konsumen terkait kebutuhan daging maupun daerah sentra ternak sapi terkait potensi stok ternak lokal
“Pertemuan koordinasi kami lakukan sebagai persiapan awal membahas ketersediaan stok sapi dan daging sapi menjelang bulan puasa dan Lebaran 2018. Kami ingin memastikan persediaan daging kita cukup menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN), yaitu pada Mei dan Juni” ungkapnya, dilansir dari laman resmi Kementerian Pertanian RI, pertanian.go.id, Selasa (10/04/2018).
Menurut Fini Murfiani, persiapan dalam hal penyediaan pasokan daging sapi penting sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat dan menstabilkan pasokan. Dengan begitu akan menjaga stabilisasi harga daging pada bulan-bulan tersebut.
“Kita tentunya berharap semuanya stabil, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari Raya Lebaran dengan tenang” tukasnya.
Hasil perhitungan (prognosis) kebutuhan daging pada Mei-Juni 2018 sebesar 116,339 ton yang dapat dipenuhi dari produksi daging sapi lokal 75,403 ton. Sedangkan kekurangannya 40,936 ton dipenuhi dari impor dalam bentuk sapi bakalan dan daging beku.
Fini Murfiani menjelaskan, daging impor diutamakan untuk memenuhi kebutuhan daging di Jabodetabek, daerah konsumen terbesar. Kebijakan impor dilakukan sebagai upaya pemerintah memberi pilihan varian daging kepada masyarakat dengan harga terjangkau. Selain itu untuk pengendalian harga pangan, terutama pada HBKN
“Hal ini terutama untuk menjaga daya beli masyarakat terhadap bahan pangan, sehingga tidak menimbulkan inflasi,” pungkas dia.
(and)