Hard News

BPBD Karanganyar: Dana Kebencanaan Desa Bisa untuk Kegiatan Mitigasi

Jateng & DIY

15 Juli 2024 10:08 WIB

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalakhar BPBD) Kabupaten Karanganyar, Hendro Prayitno

KARANGANYAR, solotrust.com - Anggaran kebencanaan dialokasikan pemerintah desa (Pemdes) dapat dipakai untuk kegiatan di luar bencana alam. Salah satunya untuk kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi relawan dan pengadaan sarana maupun prasarana berkaitan dengan kebencanaan.

Hal itu dikatakan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalakhar BPBD) Kabupaten Karanganyar, Hendro Prayitno, Senin (15/07/2024). Menurutnya, hanya sebagian pengelola anggaran desa memahami salah satu penggunaan dana kebencanaan yang dimasukkan ke dalam anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes). Setahu mereka, dana itu hanya dapat dicairkan saat terjadi bencana alam untuk belanja rehabilitasi dan rekonstruksi.



"Terkait kebencanaan, baik itu pra bencana atau mitigasi, boleh dibelanjakan. Sebagian pengelola anggaran desa salah berpersepsi, tahunya saat terjadi bencana, baru boleh dipakai dana itu yang sudah dimasukkan di APBDes," papar Hendro Prayitno.

Berdasarkan koordinasi dengan dinas terkait, yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes), diperoleh data sebanyak 92 desa dari 162 desa di Kabupaten Karanganyar telah menetapkan dana kebencanaan di APBDes 2024. Besaran dananya bervariasi tiap desa, bergantung kesepakatan musyawarah desa (Musdes).

"Tercatat dari 92 desa itu sebanyak 37 desa/kelurahan dari 12 kecamatan resmi membentuk paguyuban desa tanggap bencana (Destana). Di paguyuban ini, seluruh stakeholder dilibatkan, mulai pemerintah, kalangan pendidikan hingga masyarakat dan dunia usaha," kata Hendro Prayitno.

Pihaknya pun mendorong stakeholder terkait agar lebih berperan aktif membantu desa mengurangi risiko bencana. Sejumlah desa mulai bergerak dengan pembentukan forum pengurangan risiko bencana (FPRB).

"Gerakan mereka ini tidak melulu bergantung pendanaan, tapi dukungan dari forum forum, terutama corporate social responsibility (CSR) dunia usaha dan dunia industri," tambah Hendro Prayitno.

Ia juga mendorong desa lain untuk membentuk destana dengan membuka kompetisi Destana Award BPBD. Cara ini juga membantu BPBD mengevaluasi Destana yang sudah terbentuk. Saat ini ada tiga desa masuk nominasi Destana Award 2024, yakni Kelurahan/Kecamatan Tawangmangu, Desa Gempolan Kecamatan Kerjo, dan Desa Waru Kecamatan Kebakkramat.

“Secara administratif sudah masuk penilaian untuk tiga desa/kelurahan itu. Kita berusaha meminimalisasi risiko bencana di Karanganyar dengan keterlibatan seluruh masyarakat," pungkas Hendro Prayitno. (joe)

(and_)