KLATEN, solotrust.com - Musim kemarau tahun ini beberapa daerah rawan kekeringan sudah mulai kekurangan air bersih. Hal ini mendorong pemerintah daerah harus melakukan tindakan untuk mengatasi kekurangan air bersih, dengan melakukan dropping air ke daerah yang membutuhkan.
Di Kabupaten Klaten Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setiap hari menyalurkan 25.000 liter air bersih ke wilayah yang dilanda kekeringan. Kepala BPBD Klaten Bambang Giyanto mengatakan, penyaluran air bersih sudah dilakukan sejak tanggal 27/7/2017 lalu dan akan berlangsung hingga musim hujan tiba dan hari ini (Kamis 14/9/2017 –red) ada dropping lagi ke Desa Tegalmulyo Kecamatan Kemalang.
“Mulai Juli sampai sekarang setiap hari kami dropping. Total sudah 161 tangki air bersih disalurkan, kapasitas tangki tiap armada 5.000 liter.” ujar Bambang
Seperti dilansir dari laman resmi Pemkab Klaten, wilayah Kecamatan Kemalang memang paling banyak mendapat dropping air bersih karena paling sulit mendapat air bersih saat musim kemarau. Beberapa desa di Kemalang yang mendapat bantuan air bersih diantaranya Panggang, Tegalmulyo, Talun, Sidorejo, Tangkil, dan Tlogowatu. Kemudian wilayah Kecamatan Jatinom seperti desa Bandungan, Bengking, dan Socokangsi. Serta Desa Sengon di Kecamatan Prambanan.
Bambang mengatakan, dropping air menggunakan anggaran dari Pemkab sebesar Rp 100 juta. Sejauh ini anggaran tersebut masih mencukupi untuk biaya pengambilan air bersih dan biaya bahan bakar armada untuk kegiatan dropping.
“Dana Siap Pakai (DSP) belum dipakai, karena dana saat ini masih cukup. Selain itu provinsi juga mempersilakan mengajukan dana ke BPBD provinsi jika anggaran yang dialokasikan pemkab tidak mencukupi,” tambah Bambang.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten Lilis Yuliyati menambahkan, tidak semua daerah rawan kekeringan mendapat bantuan air bersih. Bantuan hanya diberikan kepada desa yang mengajukan bantuan air bersih.
“Yang kami tangani yang langsung diajukan oleh masyarakat. Dari pengajuan itu lalu kami validasi, cek lokasi dulu. Untuk mengetahui apa yang dibutuhkan, prioritas apa dan jumlahnya berapa, titik-titik lokasi,” kata Lilis.
(net-Wd)
(Redaksi Solotrust)