KUDUS, solotrust.com – Jika berkunjung ke Kudus, kurang lengkap rasanya jika belum datang ke Museum Jenang Kudus yang merupakan museum jenang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Museum ini terletak di Jalan Sunan Muria No.33 Glantengan (lantai 2), Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Bangunan ini bisa disebut dengan Mubarok Sentra Bisnis & Budaya dengan konsep glokalisasi, yakni membumikan potensi lokal ke kancah global. Museum ini menceritakan perjalanan panjang Jenang Kudus Mubarok dari generasi ke generasi.
Marketing Manager sekaligus pengelola Museum Jenang Kudus, Muhammad Kirom, mengatakan Museum Jenang diresmikan pada 2017 sebagai bukti kesyukuran Mubarokfood yang sudah berusia satu abad lebih dan beberapa masukan dari pihak stakeholder untuk bisa melestarikan ikon Kudus, yakni jenang.
"Kami percaya diri setelah jenang Kudus diakui sebagai warisan budaya tak benda,” ucapnya kepada solotrust.com, Senin (12/08/2024).
Begitu masuk ke area museum, pengunjung diberikan visualisasi replika Menara Kudus dan rumah Joglo Kudus. Di sebelahnya terdapat visualisasi proses pembuatan jenang dengan perlengkapan yang digunakan dari masa ke masa.
Pengunjung juga disuguhi perkembangan jenang dalam galeri sejarah jenang Kudus dan di setiap sudut ruangan. Selain itu, koleksi museum ini juga memamerkan mainan tradisional, galeri Alquran & Asmaul Husna, Omah Kapal, Omah Kembar Nitisemito, dan Ruang Trilogi Ukhuwah.

Museum ini menyediakan berbagai gambaran peradaban di Kudus sebagai kota religi, diambil dari kata ‘al-Quds’ yang membuat masyarakat tertarik untuk mempelajari sejarah perjalanan panjang Kota Kudus dan segala keunikannya.
“Kami di sini menawarkan konsep wisata edukasi. Jadi, keberadaan Museum Jenang ini mengenalkan filosofi Gusjigang (bagus akhlaknya, pintar mengaji, pandai berdagang). Harapan kami adalah pengunjung semakin bertambah wawasannya. Banyak spot-spot yang bisa memberikan inspirasi, sekaligus pembelajaran,” papar Muhammad Kirom.
Berada di satu bangunan dengan showroom jenang dari Mubarokfood dan beberapa usaha kecil dan menengah (UKM) lokal, para wisatawan yang berkunjung bisa sekaligus membeli berbagai macam jajanan khas Kudus sebagai buah tangan dengan harga terjangkau.
“Orang berwisata selalu pulangnya ingin bawa oleh-oleh, dalam hal ini kami menyediakan showroom. Ini sebagai pemberdayaan potensi produk UKM. Kami ingin sama-sama memberdayakan para pelaku UKM di Kudus khususnya, bahkan Jawa Tengah,” sambung dia.
Kehadiran Museum Jenang menjadi wadah untuk menambah edukasi dan membuka jendela wawasan masyarakat mengenai sejarah jenang Kudus dari masa ke masa, bahkan hingga kini. Tak lupa juga museum ini dilengkapi tempat-tempat untuk swafoto yang Instagramable, unik, dan menarik untuk para pengunjung.
Bagi pengunjung yang tertarik dengan wisata sejarah, Museum Jenang buka setiap hari dengan jam operasional mulai pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB. Harga tiket masuk museum masih terjangkau, yakni Rp15 ribu per orang. Pengunjung bisa mengelilingi museum sembari mengabadikan momen di berbagai sudut Museum Jenang tanpa batas.
*) Reporter: Elsanita Rahma
(and_)