Hard News

Penyelenggara Akui Sekaten Solo Tahun Ini Sepi, Tempat Dibagi jadi 2 Titik

Jateng & DIY

17 Oktober 2022 21:01 WIB

Sekaten Keraton Solo 2022. (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Event Sekaten Keraton Solo berakhir Minggu (16/10/2022) kemarin menyisakan beberapa catatan. Sejak dibuka 16 September 2022 lalu, tak sedikit pedagang mengeluhkan acara tahunan itu makin sepi pengunjung.

Salah satunya pedagang tas asal Depok, Jon Hendri (42). Ia menyebut, omzetnya menurun drastis dibanding sebelum pandemi Covid-19 2019 silam. Jon Hendri menuturkan, saat itu ia bisa meraup omzet hingga Rp2 juta per hari. Sementara, pada Sekaten tahun ini, omzetnya ditaksir Rp500 ribu atau di hari libur ia hanya menjual total Rp150 ribu hingga Rp300 ribu.



Dengan omzet seperti itu, ia masih membayar biaya sewa stan dengan ukuran setengah yang dipatok seharga Rp3,5 juta.

"Sepi, turun omzetnya, bagusan dua tahun lalu. Kalau sekarang menurun omzetnya, saya rata-rata per hari kurang dari Rp500 ribu. Dua tahun lalu ya lumayan, ada di atas Rp2 jutaan per hari," ungkapnya, sembari mengemasi barang dagangan, Senin (17/10/2022) siang.

Jon Hendri mengutarakan, situasi sepi sudah terjadi sejak hari pertama. Baginya, akhir pekan menjadi saat yang terbilang lumayan dibanding di hari kerja.

"Dari awal buka daya beli menurun. Paling malam Minggu sama Hari Minggu, kalau hari biasa paling Rp150 ribu sampai Rp300 ribu," bebernya.

Sementara, pihak Event Organizer (EO) Diana Ria buka suara terkait keluhan itu. Penasihat Diana Ria, Muntohar tak menampik hal itu. Ia menyebut sepinya event tahun ini ditengarai lantaran Sekaten terbagi menjadi dua titik.

Sebelumnya, event Sekaten biasanya hanya digelar di satu titik, yakni di Alun-alun Utara. SEmentara, tahun ini ditambah satu titik lagi di Alun-alun Selatan.

"Event itu karena dua titik, akhirnya tidak berkonsentrasi pengunjung di satu titik. Catatan dan evaluasi mungkin satu tempat saja karena ada dua tempat terbagi menjadi dua, sepi, agak berkurang," paparnya, Senin (17/10/2022) sore, saat dihubungi lewat jaringan telepon.

Selain itu, menurut Muntohar, situasi perekonomian saat ini juga belum sepenuhnya stabil sejak pandemi dua tahun silam. Hal itu ditambah naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa hari jelang Sekaten. Kedua hal itu, menurutnya juga berakibat pada turunnya daya beli masyarakat.

"Ini mungkin karena berita BBM naik, terus kondisi perekonomian belum stabil dan normal," ucapnya.

Muntahor menyebut, selama Sekaten terdapat setidaknya sepuluh pedagang mengundurkan diri lantaran situasi itu. Mereka akhirnya memilih tak melanjutkan biaya sewa tempat yang telah dibayar setengah.  

Sementara, tahun ini terdapat sekira 300 pedagang berjualan di Sekaten. Jumlah itu merupakan setengah dari kapasitas yang sedianya disiapkan sebanyak 600-an stan.

"Mereka bayar baru DP (down payment) 50 persen atau 30 persen, akhirnya enggak meneruskan jualannya karena pengunjungnya terpecah menjadi dua," ucapnya.

Disinggung event selanjutnya, Muntohar menyebut, jika Diana Ria kembali dipercaya, pihaknya akan berupaya mengembalikan Sekaten seperti semula, yakni hanya digelar di satu titik.

"Ya kalau tahun depan, kalau masih kami yang memegang, kami minta satu tempat. Seandainya keraton menunjuk EO lain, tolong satu tempat kasian EO-nya, kasihan pesertanya," tukasnya. (dks)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya