Pend & Budaya

Ketoprak Srawung Bersama, Kolaborasikan Teater Tradisional dengan Modern

Pend & Budaya

19 September 2024 17:05 WIB

Pertunjukan Ketoprak Srawung Bersama di Teater Arena, Rabu (18/09/2024). (Foto: Dok. solotrust.com/Dilla Wanda Zuliyana)

SOLO, solotrust.com - Ketoprak menjadi salah satu media untuk melestarikan budaya serta menyampaikan informasi, pesan, dan saran kepada penonton dengan cara tradisional yang menghibur.

Cerita yang kerap dimainkan dalam seni pertunjukan ini biasanya, seperti dongeng, kisah-kisah lama, hingga berita yang sedang hangat menjadi perbincangan masyarakat. Tak hanya menampilkan lakon/akting para pemainnya, namun kesenian tradisional ketoprak juga menyematkan tarian daerah seperti gambyong, musik gamelan, gendhing, dan tembang Jawa dinyanyikan sinden, dagelan, hingga peperangan.



Koordinator Ketoprak Srawung Bersama (KSB), Winarso, mengatakan pertunjukan Ketoprak Srawung Bersama ini mencoba menghadirkan terobosan baru antara teater tradisional dengan modern.

"Ya, itu karena kesenian tradisi saat ini tertatih-tatih untuk mempertahankan eksistensinya di kalangan generasi muda. Oleh karena itu, kesenian ini diharapkan dapat membawa generasi muda untuk terus nguri-uri (melestarikan-red) atau membudayakan kesenian ini agar tidak mati,” terangnya kepada solotrust.com, Rabu (18/09/2024).

Ketoprak sendiri terus berkembang dan berevolusi sesuai perkembangan zaman. Hal ini bertujuan agar generasi sekarang tidak merasa bosan dan tetap tertarik untuk menonton serta melestarikan kesenian tradisional.

Seperti halnya Ketoprak Srawung Bersama ini yang dibudayakan para seniman dari berbagai komunitas berbeda. Mereka berkolaborasi menjadi satu kemudian menyuguhkan topik baru, dikemas dalam bahasa dan lakon mudah dimengerti generasi saat ini agar tidak tergerus kemajuan zaman dan tetap dapat mempertahankan eksistensinya.

*) Reporter: Dilla Wanda Zuliyana

(and_)