Hard News

Songsong Indonesia Emas 2045, Lemhannas RI Bekali Gen Z Nilai-nilai Kebangsaan

Jateng & DIY

10 Oktober 2024 09:57 WIB

Sekretaris Utama Lemhannas RI, Komjen Pol Panca Simanjuntak (ketiga dari kiri) usai membuka acara Dialog Wawasan Kebangsaan di Hotel Metro Park View, Semarang, Rabu (09/10/2024)

SEMARANG, solotrust.com - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI berkomitmen menguatkan karakter nilai-nilai kebangsaan demi menyongsong Indonesia Emas 2045. Bentuk upaya itu diwujudkan melalui dialog kebangsaan generasi muda sebagai penguatan kapasitas sumber daya manusia.
 
Sekretaris Utama Lemhannas RI, Komjen Pol Ridwan Zulkarnain Panca Simanjuntak, mengatakan dialog kebangsaan digelar di Kota Semarang untuk mempersiapkan sumber daya manusia unggul. Hasil dari dialog kebangsaan akan memberikan masukan dan kajian dalam menguatkan karakter serta nilai kebangsaan.
 
"Salah satunya penguatan nilai kebangsaan, ini yang harus terus menerus dijaga, bagaimana kita meyakini dan sepakat Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda, tetapi tetap satu, ini menjadi kunci penting menghadapi perkembangan geopolitik," ujarnya usai membuka acara dialog kebangsaan di salah satu hotel bintang kawasan Kota Semarang, Rabu (09/10/2024).
 
Komjen Pol Ridwan Zulkarnain Panca Simanjuntak memaparkan, geopolitik dunia saat ini terus menggerus nilai kebangsaan di tengah kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Untuk itu, peran penguatan ini begitu penting.
 
"Kalau manusia Indonesia siap menghadapi Indonesia Emas 2045, karakter bangsa harus menjadi salah satu kuncinya dengan cara membangun karakter bangsa dengan nilai kebangsaan," paparnya.
 
Menurut Komjen Pol Ridwan Zulkarnain Panca Simanjuntak, wilayah Jawa Tengah salah satu daerah memiliki bonus demografi yang harus dipersiapkan menyongsong Indonesia Emas 2045. 
 
"Bonus demografi ini harus dikelola dengan baik, apalagi kita tahu saat ini memasuki generasi (gen) z. Jadi, anak kita yang pintar-pintar, kritis, dan cepat dengan kemajuan teknologi, mereka harus tetap dijaga," imbuhnya.
 
Dialog kebangsaan ini diharapkan menghasilkan rekomendasi yang akan dibahas serta dikaji di Lemhannas RI dan akan diteruskan ke tingkat pusat.
 
Disingung mengenali tawuran yang marak terjadi, Komjen Pol Ridwan Zulkarnain Panca Simanjuntak, menyebut itu hasil dari dampak kemajuan teknologi yang sangat cepat. Tak hanya tawuran, konflik antarkelompok dan sikap intoleransi tidak boleh ada di negara Indonesia. 
 
"Kemajuan teknologi yang cepat membuat orang lupa. Tidak tahu lagi mana yang baik dan mana yang tidak baik. Ini tantangan buat kita, manfaatkan kemajuan teknologi untuk kemajuan bangsa dan bernegar,a" tegasnya.
 
Kegiatan ini diikuti seratus peserta, terdiri atas berbagai latar belakang. Ada organisasi kemasyarakatan 36 orang, organisasi kemahasiswaan 29 orang, pemuda sepuluh orang, birokrat/aparatur sipil negara (ASN) 17 orang, dan TNI/Polri delapan orang.
 
Selanjutnya latar belakang pendidikan terdiri atas SMA 31 siswa, S-1 37 mahasiswa, S-2 ada 31 mahasiswa, dan S-3 satu mahasiswa.
 
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 9 hingga 11 Oktober 2024. Lokasi kegiatan di ballroom Metro Park View Hotel Semarang. Para peserta dibekali materi utama berupa Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. (fjr)

(and_)