Serba serbi

Gunakan Kata Sopan Justru Buat ChatGPT Rugi Jutaan Dolar, Kok bisa?

Teknologi

24 April 2025 11:11 WIB

Ilustrasi (Dok. Pixabay)

Solotrust.com - CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkap kebiasaan pengguna ChatGPT menyisipkan kata sopan, seperti please dan thank you ternyata dapat meningkatkan biaya operasional secara signifikan. Dalam unggahannya di akun X, Altman merespons pertanyaan seorang pengguna mengenai dampak finansial dari penggunaan kata-kata sopan tersebut.

Ia menjelaskan, penggunaan kata-kata sopan memicu sistem untuk memproses permintaan dengan lebih kompleks, sehingga merogoh hingga puluhan juta dolar untuk mengonsumsi listrik tambahan yang diperlukan karena adanya kata-kata sopan.



Altman menekankan, meskipun bersikap sopan adalah hal baik, pengguna perlu menyadari setiap tambahan kata dalam permintaan mereka dapat berdampak pada efisiensi sistem. Ia menyarankan agar pengguna mempertimbangkan untuk menggunakan perintah lebih ringkas dan langsung guna mengurangi beban kerja sistem dan biaya operasional.

Data menunjukkan sekira 67 persen pengguna di Amerika Serikat menggunakan bahasa sopan saat berinteraksi dengan artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan. Sebagian besar dari mereka melakukannya karena merasa hal itu adalah hal benar dan manner yang baik.

Beberapa pakar, seperti Kurtis Beavers dari Microsoft Copilot menyebutkan frasa sopan dapat menghasilkan balasan lebih positif dan kolaboratif. Penggunaan infrastuktur komputasi berat dan ribuan GPU akan memengaruhi kinerja AI yang sama seperti ChatGPT. Permintaan lebih panjang akan mengonsumsi energi lebih tinggi dan menghabiskan miliaran setiap harinya di dunia.

Pernyataan ini memicu diskusi di kalangan pengguna dan pengamat teknologi mengenai keseimbangan antara etika berkomunikasi dan efisiensi teknologi. Beberapa pihak berpendapat menjaga kesopanan dalam berinteraksi dengan AI tetap penting, sementara yang lain menyoroti perlunya efisiensi dalam penggunaan sumber daya.

Unggahan ini menjadi viral di media sosial dan menyoroti tantangan dihadapi perusahaan teknologi dalam mengelola permintaan pengguna yang terus meningkat, sekaligus mempertahankan efisiensi dan keberlanjutan operasional. Sementara perusahaan seperti OpenAi berupaya mengelola biaya dan dampak lingkungan agar tetap efisien. (Firasti Vidyasari)

*) Sumber

(and_)