Hard News

8 Orang Meninggal di Bengkulu dalam Tragedi Kapal Wisata Tenggelam, Begini Respons Pemerintah

Nasional

15 Mei 2025 15:35 WIB

Sejumlah penumpang kapal yang melakukan perjalanan wisata dari Pulau Tikus menuju Kota Bengkulu. Cuaca tak mendukung mengakibatkan ombak besar mengguncang kapal hingga mengalami kebocoran dan berakhir tenggelam. (Dok. TikTok/hyeakbar)

Solotrust.com - Sebanyak delapan orang meninggal dunia akibat kapal yang ditumpangi mengalami mati mesin setelah perjalanan wisata dari Pulau Tikus menuju Kota Bengkulu. Cuaca tak mendukung mengakibatkan ombak besar mengguncang kapal hingga mengalami kebocoran dan berakhir tenggelam.

Peristiwa ini terjadi di perairan laut Pantai Malabero, Kota Bengkulu, Minggu (11/05/2025). Dikabarkan, kapal membawa penumpang sebanyak 107 orang, terdiri atas 101 penumpang dan enam awak kapal.



Salah satu penumpang selamat, Indah, sepupu almarhumah Nesya Joza yang sama-sama berlibur ke pulau tersebut, mengatakan sebelum tiba di pesisir pulau sudah ada badai menerjang kapal.

“Kejadiannya mungkin sekitar jam empat kurang. Sebenarnya saat kami balik itu memang agak badai, ombak tinggi, tapi kami pikir itu biasa aja. ABK (anak buah kapal) juga ngomong kalua itu biasa aja,” kata Indah, dikutip dari sebuah sumber.

Kejadian tersebut menarik perhatian masyarakat. Satu hal jadi sorotan, yakni bagaimana keamanan dan keselamatan pada saat berwisata, terutama di laut. Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menegaskan pentingnya keselamatan pada wisatawan.

“Kecelakaan ini menunjukkan betapa pentingnya untuk selalu memprioritaskan keselamatan dalam setiap kegiatan wisata, terutama saat berhadapan dengan cuaca buruk. Kementerian Pariwisata menegaskan bahwa keselamatan pengunjung adalah hal yang tidak bisa ditawar” ujarnya.

Menteri Pariwisata menegaskan untuk selalu menaati protokol keselamatan berwisata, terutama pada kapasitas penumpang. Selain itu, peringatan dini tentang cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menurut Widiyanti Putri Wardhana, sangat penting untuk jadi pedoman bagi para pengunjung dan pengelola wisata.

“Kami juga akan terus mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keselamatan di sektor pariwisata, khususnya yang melibatkan perjalanan dengan kapal agar kejadian serupa tidak terulang,” tandas dia.

Menteri Pariwisaya juga memberikan apresiasi kepada segenap tim Search and Rescue (SAR), aparat, hingga penduduk pesisir yang terlibat pada saat evakuasi setelah kejadian. Terkait kejadian itu, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyatakan untuk memperketat akses wisata menuju Pulau Tikus di Kota Bengkulu. Selain itu, perbaikan pada sistem keamanan juga akan diupayakan agar tak ada risiko terulang yang membahayakan keselamatan pengunjung.

“Kita memperketat, tapi tidak menutup karena bagaimanapun juga musibah itu terjadi di manapun saja, tapi ketika ada kelalaian di sana, ada pelanggaran di sana harus ditindak” kata dia. (Ajeng Eka Silfidayanti)

*) Sumber

(and_)