JAKARTA, solotrust.com - Berhaji di usia muda bagi sebagian orang tentu memiliki kesan tersendiri dan tak terlupakan. Itulah yang kini dirasakan Levina Istiazah (18). Ia menjadi sorotan lantaran umurnya masih muda belia.
Levina menggantikan sang ibunda yang telah berpulang pada 2021 silam. Ia menjadi jemaah haji termuda asal Jawa Tengah.
“Saya bisa berangkat karena mama saya, meski seharusnya beliau yang berada di posisi saya sekarang,” kata Vina, sapaan akrabnya, saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (18/05/2025), dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id.
Menurut anak kedua dari tiga bersaudara ini, almarhumah ibundanya mendaftar haji pada 2012 silam dan mendapat porsi keberangkatan pada 2025. Artinya, butuh 13 tahun masa penantian.
“Sejak mama wafat, belum ada pikiran langsung untuk gantiin mama. Jadi, saya juga mengalami masa tunggu sekitar empat tahun sebelum berangkat,” ungkapnya mengenang sang ibunda.
Kendati keberangkatannya menggantikan sang ibu, Vina tetap bersyukur ditakdirkan bisa menunaikan ibadah haji di usia muda.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur karena telah diberi kesempatan untuk melihat Ka’bah secara langsung, menghadap kiblat yang selama ini kita tuju dalam setiap salat,” ucapnya.
Vina tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 15 Embarkasi Solo (SOC 15). Dia terbang ke Tanah Suci pada 5 Mei 2025, pukul 12.00 WIB. Vina dan sang ayah sempat menunggu 24 jam di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, sebelum akhirnya berangkat menunaikan rukun Islam kelima.
Mahasantri semester dua Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (STIBA) Pesantren Ar-Rayah, Sukabumi, Jawa Barat ini mengaku harus cuti kuliah selama satu semester demi bisa mengikuti seluruh rangkaian manasik haji.
“Saat ini saya tercatat sebagai mahasantri takhassus di STIBA Ar-Rayah, kampus berbasis pesantren di Sukabumi Jawa Barat, tapi karena mau haji ya cuti dulu,” kata dara kelahiran 2006 ini.
Sebelum kuliah, Vina menempuh pendidikan di Pesantren Daarul Atqiyaa, Kertayasa, Kramat, Kabupaten Tegal. Di pondok tahfiz itu, ia berhasil menghafal 15 juz Alquran. Sosoknya yang ramah dan periang ini dikenal aktif dan gemar mencoba hal baru.
“Kadang saya suka membaca sejarah Islam, kadang juga berkreasi tentang hal-hal baru seperti memasak ala-ala gitu. Netral saja hobi saya,” kata Vina seraya tersenyum.
Perjalanan Spiritual
Bagi Vina, haji bukan sekadar perjalanan biasa, namun merupakan perjalanan spiritual. Menurutnya, haji adalah panggilan Allah, undangan khusus dari Sang Khalik untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
“Setiap Muslim yang merespons panggilan ini sadar bahwa ini bukan hanya ritual, tetapi juga bentuk kehendak-Nya untuk memperbaiki diri, memperbarui iman, dan mendalami makna hidup,” tuturnya penuh haru.
Vina percaya panggilan haji tak hanya bergantung pada kesiapan fisik atau finansial.
“Jika belum dipanggil Allah, sehebat apa pun usaha seseorang, ia tidak akan sampai ke Baitullah, tapi kalau Allah sudah mengundang, jalan itu pasti ada,” ujarnya berfilosofi.
Saat ditanya tentang pesan bagi generasi muda, Vina menyampaikan harapan mendalam. Ia menyemangati generasi muda untuk segera mendaftar haji karena masa tunggunya sampai puluhan tahun.
“Segeralah mendaftar haji sebab antreannya bisa puluhan tahun. Ketika muda, tubuh masih kuat untuk menjalankan semua rukun dan sunnah haji secara sempurna. Ini bukan hanya ibadah fisik, tapi juga pematangan kepribadian dan spiritualitas,” tuturnya.
Levina Istiazah adalah bukti nyata panggilan suci ke Tanah Haram bisa datang kepada siapa saja, kapan saja, bahkan di usia yang belum genap dua dekade. Sebuah inspirasi bagi kaum muda generasi milenial dan Gen-Z untuk tidak menunda-nunda dalam menjawab panggilan-Nya.
Sebelumnya, video pendek tentang Vina viral di media sosial seperti TikTok dan YouTube Kemenag Jateng. Hingga tiga hari tayang, video tersebut disukai ribuan warganet, dikomentari, dan dibagikan ratusan akun.
(and_)