Hard News

Jasa Raharja Selenggarakan Acara “Ngobrol Keselamatan”, Ajak Pakar Transportasi serta Perwakilan Kementerian dan Lembaga Bahas Program Indonesia Menuju Zero ODOL

Nasional

09 Juni 2025 13:53 WIB

JAKARTA, solotrust.com- Jasa Raharja, BUMN yang menjadi wakil negara dalam 
memberikan perlindungan dasar kepada korban kecelakaan lalu lintas jalan, 
menggelar acara Ngobrol Keselamatan dengan Pakar Transportasi di Kantor Pusat 
Jasa Raharja, Jakarta, pada Rabu sore (4/6/2025). Diskusi ini menjadi ruang bertukar gagasan lintas sektor untuk mendukung program nasional Indonesia Menuju Zero 
Over Dimension and Overload (ODOL).
 
Program Zero ODOL merupakan kebijakan strategis pemerintah dan Polri untuk 
menghapuskan praktik kendaraan yang melebihi dimensi dan muatan yang ditentukan 
dalam regulasi. Kendaraan ODOL diketahui menjadi penyebab utama kerusakan 
jalan, kecelakaan lalu lintas, dan inefisiensi logistik. Korlantas Polri bersama 
pemerintah dan para stakeholder berkomitmen menerapkan langkah-langkah 
bertahap seperti edukasi, sosialisasi, penindakan, hingga normalisasi kendaraan. 
Target besar dari program ini adalah tercapainya Zero ODOL secara nasional pada 
tahun 2025.
 
Acara diskusi yang berlangsung secara terbuka dan konstruktif ini dibuka oleh Plt 
Direktur Utama Jasa Raharja Rubi Handojo dan dimoderatori oleh Ketua Inisiatif 
Strategi Transportasi (Instran) Ki Darmaningtyas. Hadir dalam acara ini Kakorlantas 
Polri Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, SH, M.Hum beserta jajarannya, Direktur 
Lalu Lintas Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan 
Rudi Irawan, Direktur Utama Jasa Marga Rivan A. Purwantono, perwakilan dari 
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Komite Nasional Keselamatan Transportasi 
(KNKT), akademisi, serta asosiasi dan forum transportasi nasional.
 
Saat membuka acara, Plt Direktur Utama Jasa Raharja Rubi Handojo, yang 
didampingi oleh Direktur Operasional Dewi Aryani Suzana serta Direktur Kepatuhan 
dan Manajemen Risiko Harwan Muldidarmawan, menyampaikan komitmen Jasa 
Raharja untuk mendukung segala upaya menuju transportasi yang lebih aman dan 
berkelanjutan, termasuk Indonesia Menuju Zero ODOL. 
 
“Saya ucapkan selamat datang dan mudah-mudahan hasil obrolan ini bisa 
ditindaklanjuti. Kami dari Jasa Raharja akan menerjemahkan hasilnya dan melakukan 
persiapan di jajaran kami untuk bisa mendukung kegiatan ini. Insya Allah akan 
memberikan dampak bagi keselamatan bertransportasi,” ujar Rubi.
 
Diskusi ini membahas tantangan dan peluang dalam mengatasi persoalan kendaraan 
ODOL, yang menjadi sumber utama kerusakan infrastruktur jalan, pemborosan energi, 
dan meningkatnya risiko kecelakaan lalu lintas. Perwakilan BPJT yang juga 
akademisi, Sonny Sulaksono Wibowo, menekankan pentingnya regulasi dan 
edukasi kepada pengemudi sebagai salah satu titik lemah dalam penanganan ODOL.
 
“Solusi kendaraan ODOL itu harus berangkat dari road map yang jelas. Yang sudah 
dilakukan Kakorlantas itu luar biasa dengan melakukan pendataan. Tapi akar masalah 
ODOL ada di pengemudinya juga. Pemahaman mereka tentang packaging barang 
dan bagaimana membawa barang-barang berbahaya masih sangat rendah. Ternyata 
tidak ada regulasi secara khusus untuk pengangkutan B3. Ini juga harus dipikirkan.” 
ungkap Sonny.
 
Sementara itu, Ketua Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT) 
Andyka Kusuma menyoroti pentingnya penyusunan road map yang terukur dan 
berorientasi pada dampak sosial-ekonomi.
 
“Keselamatan terkait kendaraan ODOL ini memang perlu di-highlight dan akhirnya 
road map-nya terlihat pada hari ini. Kerugian akibat kendaraan ODOL bukan hanya 
materi, tapi accident cost juga menjadi parameter, baik secara ekonomi dan secara 
sosial. Jadi angka-angkanya mungkin berkali lipat dari apa yang terdapat dalam 
laporan kepolisian. Menurut penelitian, potensi yang hilang secara ekonomi itu sekitar 
9 miliar jika ada anggota keluarga di usia 40-an tahun yang meninggal,” jelasnya.
Sebagai penutup diskusi, moderator Ki Darmaningtyas menyampaikan apresiasi atas 
kelancaran diskusi dan optimisme dari para peserta dalam mendukung program 
Indonesia Menuju Zero ODOL. Ia pun mengusulkan penyusunan buku putih sebagai 
panduan kolektif lintas sektor untuk solusi penertiban ODOL.
 
“Kita perlu membuat buku putih untuk penertiban kendaraan ODOL. Masing-masing 
yang hadir akan menulis tentang penertiban ODOL dari perspektifnya, tapi lebih 
kepada solusinya. Dalam satu bulan ke depan, saya harap semua tulisan sudah 
masuk. Buku ini akan menjadi bagian dari yang kita sosialisasikan,” ungkapnya.
 
Jasa Raharja percaya bahwa sinergi antarlembaga, akademisi, dan praktisi 
merupakan kunci untuk mewujudkan transportasi jalan yang lebih aman dan nyaman 
bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, Jasa Raharja menegaskan komitmennya untuk 
berkontribusi aktif dalam mendorong kebijakan yang berorientasi pada keselamatan 
dan keberlanjutan.

(Wd)