Ekonomi & Bisnis

70 Bus Listrik Terbaru DAMRI Tiba, Siap Layani Publik Bulan Ini

Ekonomi & Bisnis

11 Juni 2025 14:25 WIB

DAMRI mendatangkan 70 unit bus listrik merek Zhongtong dari China. (Foto: Kabar BUMN)

JAKARTA, solotrust.com - DAMRI berkomitmen mendukung transportasi publik ramah lingkungan di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan datangnya 70 unit bus listrik merek Zhongtong dari China.

Armada baru ini segera beroperasi di koridor PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) dan rencananya diluncurkan akhir Juni 2025. Penambahan sebanyak 70 bus listrik merupakan bagian dari target DAMRI yang lebih besar, yakni mengoperasikan total 200 unit bus listrik hingga akhir tahun ini.



Hadirnya tambahan bus listrik ini, DAMRI semakin memantapkan posisinya sebagai pelopor pengembangan transportasi publik berkelanjutan, terutama di wilayah Jakarta. Head of Corporate Communication DAMRI, Atikah Abdullah bilang, kedatangan bus listrik Zhongtong menjadi bukti nyata dukungan DAMRI terhadap program pemerintah dalam percepatan transisi energi bersih dan target Net Zero Emission 2060.

"Armada bus listrik ini tidak hanya ramah lingkungan dengan emisi nol, tapi juga menawarkan kenyamanan dan efisiensi tinggi bagi pengguna transportasi publik di Jakarta," ungkapnya, dilansir dari laman Kabar BUMN, Rabu (11/06/2025).

Bus listrik Zhongtong hadir dengan kapasitas baterai yang mampu menempuh jarak hingga 250 kilometer dengan sekali pengisian daya. Sarana transportasi publik ini dilengkapi teknologi terkini, menjamin performa optimal dan pengisian baterai efisien.

Fasilitas pengisian daya memadai juga telah disiapkan di beberapa depo DAMRI di Jakarta guna mendukung operasional bus. Adanya penambahan armada ini menggenapkan total unit bus listrik DAMRI sebanyak 316 unit di mana 116 di antaranya telah beroperasi di koridor TransJakarta.

"Diasumsikan setiap bus listrik dapat menggantikan bus berbahan bakar diesel yang menghasilkan emisi CO2 sekitar 1,5 hingga 2 ton per hari bergantung jarak tempuh, maka 316 bus listrik dapat mengurangi emisi CO2 secara signifikan, mencapai ribuan ton per tahun," pungkas Atikah Abdullah. 

(and_)