Serba serbi

Tanda Stres atau Bosan? Menguak Alasan di Balik Kebiasaan Menggigit Sedotan dan Dampak Buruk Yang Bisa Terjadi

Serba serbi

24 Juni 2025 16:16 WIB

Ilustrasi minum menggunakan sedotan (Foto: Pixabay)

Solotrust.com - Pernahkah kamu menyadari sering menggigit sedotan saat minum? Kebiasaan ini ternyata cukup umum dan di baliknya ada beberapa alasan psikologis yang mungkin tak kamu duga. Yuk, kenali lebih dalam mengapa mulut kita sering kali ‘gatal’ untuk menggigit benda mungil ini.

1. Mekanisme Pengelolaan Stres dan Kecemasan



Salah satu alasan paling umum adalah sebagai cara untuk mengurangi stres atau kecemasan. Tindakan menggigit berulang dapat memberikan rasa nyaman sementara dan membantu seseorang merasa lebih tenang saat menghadapi situasi penuh tekanan.

Ini mirip dengan kebiasaan lain seperti menggigit kuku atau mengunyah ujung pensil. Rangsangan oral dihasilkan dapat menenangkan saraf dan membantu mengatur emosi.

2. Kebosanan

Bagi beberapa orang, menggigit sedotan muncul sebagai respons terhadap kebosanan. Ketika tak ada aktivitas atau saat sedang melamun, tindakan ini bisa menjadi cara untuk menyibukkan mulut dan tangan, mengisi kekosongan, atau mengalihkan perhatian.

3. Fiksasi Oral (Oral Fixation)

Dalam teori psikoanalisis Sigmund Freud, kebiasaan ini dapat dikaitkan dengan fiksasi oral. Tahap oral adalah fase perkembangan awal (sekitar usia nol sampai satu tahun) di mana bayi mendapatkan kepuasan melalui mulut, seperti menyusu.

Jika kebutuhan oral tak terpenuhi dengan baik pada tahap ini (misalnya, penyapihan dini), seseorang bisa memiliki kecenderungan untuk mencari kepuasan oral di kemudian hari yang bisa termanifestasi dalam kebiasaan, seperti menggigit sedotan, mengunyah permen karet, atau merokok.

4. Kebutuhan Psikologis

Terkadang, kebiasaan menggigit sedotan bisa menjadi tanda adanya kebutuhan emosional belum terpenuhi. Ini adalah perilaku bawah sadar yang dilakukan tanpa berpikir, mirip dengan memutar ujung rambut.

Dampak Buruk

Kendati terasa sepele, kebiasaan menggigit sedotan juga bisa memiliki dampak negatif, antara lain:

- Kerusakan gigi: Terutama jika sedotan terbuat dari bahan cukup keras atau dilakukan terlalu sering.

- Kerutan di sekitar mulut: Posisi bibir mengerucut saat menggigit sedotan secara berulang dapat menyebabkan timbulnya garis-garis halus atau kerutan di area mulut.

- Menelan udara: Saat menggigit sedotan, kita cenderung menelan lebih banyak udara yang bisa menyebabkan perut kembung atau sering sendawa.

- Kuman dan bakteri: Sedotan, terutama yang dipakai berulang atau dari tempat umum bisa mengandung kuman dan bakteri yang berpindah ke mulut.

Jika kebiasaan menggigit sedotan ini mulai terasa mengganggu atau menimbulkan masalah kesehatan, ada baiknya untuk mencari cara mengalihkannya. Kamu bisa mencoba mengunyah permen karet bebas gula, mencari aktivitas lain yang bisa membantumu mengelola stress, atau mengatasi kebosanan, seperti meditasi singkat, stretching, atau sekadar minum air putih perlahan.

Apakah kamu merasa salah satu alasan di atas sangat sesuai dengan kebiasaanmu menggigit sedotan? (Annabatista Bria)

*) Sumber

(and_)