SOLO, solotrust.com – Setiap Selasa pagi di Kota Solo, ada pemandangan yang tak pernah gagal menghangatkan hati. Di tengah kesibukan kota mulai menggeliat sejak subuh, ratusan orang dari berbagai kalangan tampak berbaris rapi di dua titik: Hetero Space Jebres dan area belakang Stadion Sriwedari.
Mereka bukan mengantre untuk layanan publik atau belanja pagi, melainkan menantikan seporsi sarapan hangat dari program Sarapan Gratis yang diselenggarakan Yayasan Dahar Gratis.
Program sosial ini telah berjalan selama tujuh tahun dan menjadi rutinitas ditunggu-tunggu banyak orang, mulai dari pengayuh becak, buruh harian, pedagang kaki lima, hingga mahasiswa perantauan.
Setiap pekan, sekira 150 hingga 200 porsi makanan dibagikan para relawan dengan penuh semangat dan senyuman. Kegiatan ini bukan sekadar memberi makan, namun juga menjadi penguat semangat dan penghubung kebaikan di tengah kehidupan kota yang keras.
Salah satu penggerak Yayasan Dahar Gratis, Dzakiy Amir, menjelaskan program ini berangkat dari keprihatinan terhadap mereka yang sering kali memulai hari tanpa sarapan. Meski terlihat sederhana, sepiring makanan hangat bisa memberi arti besar bagi seseorang yang sedang berjuang menjalani hidup.
Di lain sisi, Dzakiy Amir juga mengakui, menjalankan kegiatan ini tak selalu mudah. Tantangan seperti ketidaksesuaian antara jumlah porsi dan jumlah peserta, atau peserta ingin mengambil lebih dari satu, kerap muncul dan harus dihadapi dengan bijak.
Koordinasi antara petugas, relawan, dan peserta menjadi kunci agar kegiatan bisa berjalan lancar. Tim terus berbenah dan melakukan evaluasi agar pembagian makanan tetap tertib, adil, dan merata.
Semua itu dilakukan dengan satu tujuan, yakni memastikan tak ada warga pulang dengan tangan kosong dan tetap menjaga semangat kebersamaan di setiap kegiatan.
Yayasan Dahar Gratis juga membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin terlibat. Siapa saja bisa menjadi relawan yang mereka sebut loyalis dahar gratis, tanpa syarat rumit.
Cukup datang ke kantor yayasan di Jalan Kaliwidas, Solo, tepatnya di Timur SD Islam Diponegoro, Toko Ma’had lantai dua. Selain program sarapan gratis, yayasan ini juga aktif menggelar kegiatan sosial lainnya, seperti santunan anak yatim dan pemberian beasiswa, khususnya di Bulan Ramadan.
Kegiatan ini telah membawa dampak nyata bagi banyak orang. Marsini, salah satu penerima manfaat, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para penyelenggara.
“Terima kasih sudah berbagi untuk ngasih makan pagi. Makanannya enak semua. Semoga yang sudah membagi ini diberi kesehatan, murah rezekinya, dan berkah terus,” tuturnya dengan senyum tulus.
Di tengah zaman serba cepat dan individualistis, keberadaan Dahar Gratis menjadi pengingat kebaikan bisa dimulai dari hal-hal sederhana. Sepiring nasi dibagikan dengan niat tulus ternyata mampu menjadi penguat harapan bagi banyak orang.
Selama semangat gotong royong masih menyala, kebaikan semacam ini akan terus hidup, membumi, dan menular dari satu hati ke hati lainnya.
*) Reporter: Meylina Nur Cahyatri/Masheda Raihan Pramudya
(and_)