SUKOHARJO, solotrust.com - Turnamen bergengsi Sapto Cup VI resmi dibuka, menandai kembalinya salah satu ajang olahraga paling dinantikan di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Digelar mulai 6 hingga 21 September 2025, turnamen ini berlangsung di lapangan Klumprit, Kecamatan Mojolaban.
Lebih dari sekadar ajang olahraga, Sapto Cup VI juga diharapkan menjadi hiburan bagi masyarakat, memutar roda perekonomian warga sekitar lapangan, dan menggiatkan kembali gairah sepak bola di Soloraya. Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo yang juga penggagas turnamen, menyampaikan acara ini memiliki tujuan ganda.
"Laga ini bertujuan sebagai pembinaan sepak bola daerah dan juga untuk mencetak bibit-bibit baru pemain muda di wilayah Sukoharjo dan sekitarnya," ungkapnya saat membuka turnamen.
Lebih lanjut, Eko Sapto Purnomo mengajak seluruh masyarakat pecinta sepak bola untuk tidak mudah terprovokasi dan diadu domba. Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan dan bersama-sama menjaga Sukoharjo agar tetap aman, damai, dan kondusif. Pesan ini sejalan dengan gerakan 'warga jaga warga, bersama jaga Sukoharjo' yang diinisiasi kapolres setempat.
Sapto Cup VI kali ini diikuti 16 tim kesebelasan, yakni Bugel Polokarto, Persema Manang, Jatiputra Polokarto, Jabosick Baki, FFSR Sukoharjo, Anggrek Semi Palur, Pamenang Parangjoro, BNPL Indonesia Sukoharjo, MDI Sukoharjo, MTA Surakarta, Buls CK 167 Karanganyar, Bistan Surakarta, Putra Mulur Bendosari, Putrani Karanganyar, Casa Persega Karanganyar dan MJ Musik Sukoharjo
Kualitasnya pun tak diragukan karena sebagian pemain yang berlaga diketahui merupakan para pesepak bola dari Liga 2 dan Liga 3. Panitia juga menyiapkan hadiah fantastis.
Seperti dinantikan penonton, Sapto Cup VI juga menyediakan doorprize istimewa. Doorprize utama bagi penonton mulai semifinal ada sepeda listrik. Puncaknya di pertandingan final ada dua unit sepeda motor dan sepeda listrik serta banyak hadiah menarik lainnya.
Lapangan Kebanggaan Setara Liga 2
Kepala Desa Klumprit, Hartana, mengaku bangga lapangan desanya dapat menjadi tuan rumah acara sebesar ini. Menurutnya, kualitas lapangan Klumprit sudah setara dengan lapangan digunakan untuk kompetisi Liga 2.
"Ini lapangan kebanggaan masyaakat. Kami jaga kualitas dan sejauh ini tidak sepi pemain," ungkapnya.
Hartana mengaku memiliki rencana untuk menambah fasilitas seperti tribun untuk menunjang kenyamanan penonton.
Turnamen sepak bola ini sendiri memiliki sejarah panjang. Hartana bilang, Sapto Cup sudah diselenggarakan sejak 2016, sempat terhenti akibat pandemic Covid-19, dan kini kembali rutin digelar. Dengan fasilitas terus ditingkatkan, ia berharap akan semakin banyak turnamen berkualitas bisa diselenggarakan di Desa Klumprit di masa depan. (nas)
(and_)