KARANGANYAR, solotrust.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar menggelar inspeksi dalam rangka memberikan pendampingan serta sosialisasi untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan beroperasi, Jumat (03/10/2025). Inspeksi salah satunya di SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari, Kelurahan Cangakan, Karanganyar kota.
Dalam inspeksi ini, Dinkes Kabupaten Karanganyar juga melakukan sosialisasi terkait kewajiban kepemilikan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sesuai aturan terbaru Kementerian Kesehatan per 1 Oktober 2025.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Karanganyar, Nuk Suwarni, mengatakan setiap SPPG wajib memiliki izin dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebelum memperoleh SLHS. Selain itu, seluruh tenaga kerja bersinggungan dengan makanan bergizi gratis (MBG) harus mengikuti penyuluhan keamanan pangan.
“Syarat untuk mendapatkan SLHS, antara lain sudah memiliki izin MBG, tenaga pengolah maupun packing harus mendapat pelatihan keamanan pangan, serta lolos inspeksi kesehatan di lingkungan dapur MBG. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan laboratorium, termasuk kualitas air dan kesehatan tenaga penjamah makanan melalui rectal swab,” bebernya.
Hasil inspeksi di SPPG Kemala Bhayangkari, Nuk Suwarni mengatakan, ada kekurangan kecil seperti kelengkapan tulisan tata cara cuci tangan.
“Itu cukup dilengkapi saja dan uji sampel laboratorium akan keluar dalam tujuh hari. Jika hasil memenuhi syarat, Dinkes akan memberikan rekomendasi kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk menerbitkan SLHS dalam waktu 14 hari kerja,” sebut Nuk Suwarni.
“Kendati izin SLHS masih dalam proses, SPPG tetap diperbolehkan beroperasi secara bertahap. Izin SLHS maksimal harus dimiliki satu bulan setelah operasional,” tambah dia
Kabupaten Karanganyar sendiri saat ini memiliki 33 SPPG telah beroperasi. Adapun dari jumlah itu, baru 16 SPPG mengikuti penyuluhan.
Targetnya, seluruh SPPG bisa mengikuti penyuluhan, sekaligus pemeriksaan SLHS pada Oktober ini. Setelah SLHS terbit, pengawasan tetap dilakukan secara berkala. Pemantauan dilakukan bersama puskesmas dan satgas tingkat kecamatan.
"Kami juga membuat grup komunikasi dengan seluruh pengelola SPPG untuk memudahkan pengawasan,” kata Nuk Suwarni
Sementara itu, PIC Yayasan Kemala Bhayangkari, Yohanes Tresnanto bilang, dapur SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari mulai melakukan uji coba pelayanan makanan bagi ribuan penerima manfaat.
"Awal uji coba digelar tiga tahap, yakni 500 porsi pada hari pertama, 750 porsi di hari kedua, dan ditargetkan seribu porsi pada tahap ketiga," urainya.
Dapur SPPG Kemala Bhayangkari bertanggung jawab melayani 4000 penerima manfaat dari 16 sekolah di sekitar lokasi dapur MBG di wilayah Karanganyar kota.
"Ada sekitar 50 petugas di bawah koordinasi dapur untuk melayani mulai dari PAUD/TK hingga sekolah tingkat menengah atas,” pungkas Yohanes Tresnanto. (joe)
(and_)