ACEH TIMUR, solotrust.com - Insiden terbakarnya sumur illegal drilling di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur pada Rabu (25/04/2018) telah berhasil dipadamkan, Kamis (26/04/2018). PT Pertamina EP pun secara intensif berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemerintah daerah (Pemda) serta jajaran kementerian pusat membahas investigasi dan kelanjutan penanggulangan insiden ini.
Public Relation PT Pertamina EP, Roberth Marchelino Verieza, menjelaskan illegal drilling merupakan kegiatan pemboran minyak dan gas dilakukan tanpa prosedur pemboran migas secara baik dan benar, serta tanpa memerhatikan aspek-aspek keselamatan.
Sepanjang 2017, Pertamina EP telah berulang kali melakukan sosialisasi bahaya kegiatan illegal drilling dan penutupan sumur-sumur minyak ilegal. Terjadinya kegiatan illegal drilling tak hanya di Aceh, namun terdapat pula di beberapa lokasi, di antaranya Sumatera Selatan, Jambi, Jawa Tengah dan JawaTimur.
“Kami mengapresiasi seluruh pihak seperti Pemda, BPBD, BPMA, Polri, TNI, ESDM dan SKK MIGAS dalam penanganan insiden kebakaran ini. Diharapkan kita semua dapat mengambil pelajaran terkait bahaya dan risiko kegiatan illegal drilling,” ungkapnya, dilansir dari laman resmi Pertamina, pertamina.com.
Terkait penanganan sumur minyak yang terbakar, tim khusus Pertamina EP telah membuat tanggul serta kolam di lokasi guna menampung cairan dan siaga untuk terus memonitor perkembangan dengan jarak radius zona aman 110 meter dari titik sumur.
Selanjutnya tim akan melakukan survei kandungan fluida (gas, minyak dan air) pada sumur di sekitar lokasi untuk memeriksa komponen terkandung di dalamnya. Beberapa peralatan standar operasi guna mematikan semburan pun telah disiapkan.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak mendekat dan tidak melakukan aktivitas berbahaya seperti menyalakan api di dalam radius zona aman, yaitu sekitar 110 meter. Tentunya Pertamina EP juga mengucapkan turut berduka cita dan prihatin atas musibah yang terjadi bagi para korban," pungkas Roberth Marchelino Verieza.
(and)