SOLO, solotrust.com – Dalam era teknologi seperti sekarang ini, penggunaan media sosial memang tak bisa dielakkan lagi. Data dari statita.com per April 2018 menunjukkan bahwa Facebook masih menjadi media sosial dengan pengguna aktif paling banyak di dunia, yakni sebanyak 2,2 milyar. Instagram berada di peringkat keenam dengan 813 juta dan Twitter berada di peringkat keduabelas dengan 330 juta. Ya, media sosial sekarang ini harus bersaing ketat untuk bisa mendapatkan lebih banyak pengguna.
Di Korea Selatan sendiri, perkembangan Twitter memiliki cerita tersendiri. Media sosial ini seakan “hidup kembali” di tengah persaingan media sosial yang ada saat ini. Perlu diketahui bahwa Twitter dulu tidak dipandang sebagai media sosial yang mainstream di Korea Selatan.
Lalu, apa yang menyebabkan Twitter kemudian bisa hidup kembali di Korsel? Shin Chang Seob selaku wakil untuk Twitter Korea baru-baru ini memberikan pernyataan mengenai bagaimana K-POP bisa begitu menghidupkan Twitter di negaranya.
“Grup K-POP mempunyai pengaruh sangat besar pada pengguna Twitter, sebagaimana Presiden Donald Trump di Amerika maupun Perdana Menteri Narendra Modi,” kata Shin Chang Seob seperti dilansir dari laman Soompi hari ini, Jumat (4/5/2018).
Diantara 10 besar penyanyi yang paling banyak dimention di Twitter, enam diantaranya adalah grup K-POP dan salah satunya adalah BTS yang sudah memiliki lebih dari 14 juta pengikut. Shin Chang Seob juga menekankan pada bertambahnya angka pengguna Twitter di luar Korea Selatan karena tertarik dengan K-POP.
“Ketika akun Twitter grup K-POP mulai meluas dan interview-interview mereka ada di Twitter tahun 2015 silam, para fans lokal sebagaimana juga fans dari seluruh dunia mulai untuk menyatu. Jika kalian melihat rasio dari para pengguna yang bercuit tentang K-POP, pengguna luar negeri termasuk dari Amerika, Asia Tenggara dan Amerika Selatan berada di angka 65%. Itu hampir dua kali lipat dari pengguna di Korea Selatan sendiri,” tandasnya.
Ini adalah fenomena yang tidak biasa karena media sosial jarang bisa hidup kembali ketika mereka pernah diabaikan penggunanya. Cyworld dari Korea Selatan dan Myspace dari Amerika Serikat adalah contoh media sosial yang tidak mendapatkan popularitas lagi setelah tingkat peminatnya turun.
Dengan pengguna di usia belasan dan duapuluhan yang terus berkembang dengan pesat, rata-rata pengguna Twitter perbulan di Korea Selatan adalah dua kali lipat dari tahun 2013.
Menurut Shin Chang Seob, manfaat berbeda yang diberikan Twitter adalah fans dan idolanya dapat berkomunikasi secara real time melalui kalimat-kalimat singkat. Para pengguna juga dapat memilih berbagai macam konten secara cepat.
“Jika pengguna utama Twitter di usia belasan dan 30-an awal meluas ke usia pertengahan 30 dan akhir 30an, maka Twitter bisa bersaing setara dengan Facebook dan Instagram” pungkasnya yang menunjukkan optimisme terhadap masa depan Twitter. (Lin)
(wd)