SOLO, solotrust.com - Guna mendukung lahirnya sineas muda Indonesia, Kine Klub FISIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Pesta Film Solo di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Solo. Ini merupakan tahun kedelapan Pesta Film Solo digelar secara rutin sejak 2009.
Beda dari sebelumnya, Pesta Film Solo kali ini mengusung tema "Suara Sinema" dengan tagline "Aku Bersuara, maka Aku Ada". Artinya, kegiatan ini ditujukan sebagai wadah untuk menyuarakan isi pikiran para pembuat film.
"Kami melihat film itu sebagai bentuk representasi dari ruang lingkup film maker itu sendiri, maupun idealisme film maker itu sendiri. Dan film juga berguna buat film maker itu sendiri untuk menyuarakan nilai-nilai yang belum mendapatkan tempat di media massa," kata Ferlita, ketua kanitia, kepad solotrust.com Jumat (4/5/2018).
Ada sebanyak 18 film pendek terbaik karya dari komunitas film lokal atau daerah yang diputar di TBJT, mulai 3 Mei sampai 5 Mei. 18 film tersebut terbagi ke dalam empat kategori suara, yaitu Suara Minor (mengutarakan isu-isu kelompok marginal), Suara Realita (film dokumenter), Suara Mayor (hal-hal yang mudah diterima secara umum) dan Suara Imaji (memperlihatkan imajinasi si filmmaker secara utuh yang bersifat artistik).
"Kami memang menyediakan lebih banyak untuk teman-teman yang suka buat film. Dan baru tahun ini, setiap sesi ada temanya, seperti suara minor, mayor, imaji dan realitas," imbuhnya.
Film-film yang ditampilkan dalam layar Pesta Film Solo mengangkat beragam nilai kehidupan. Pihak panitia memang sengaja tidak membatasi tema film yang harus disuguhkan para sineas. Dengan begitu, film maker bebas mengekspresikan diri.
Baca juga : Kine Klub FISIP UNS mempersembahkan Pesta Film Solo
"Sebenarnya, kami menerima 185 film, kemudian dikurasi menjadi 18 film terbaik. Dari awal submisi, kita sudah membebaskan tema film," jelas Ferlita.
Selain film pendek, Pesta Film Solo juga memutar beberapa film karya anak Solo yang masuk dalam kategori Film'e Wong Solo. Di antaranya Flowering Pawpaw (Zen Al Ansory), Musim Bepergian (Arie Surastio), Cipta dan Rasa (Alya, SMK Negeri 7 Surakarta), dan Rimba (Anis dan Elang, SMA N 1 Surakarta).
Kegiatan ini semakin menarik dengan pemutaran dua film panjang yaitu Melancholy is a Movement (disutradarai oleh Richard Oh), dan Sunya (disutradarai oleh Hari Suharyadi). Kemudian diadakan pula sesi diskusi dengan para sineas handal Indonesia seperti Richard Oh, Paul Fauzan Agusta, dan Hari Suharyadi. (mia)
(way)