Serba serbi

Spotify Hapus Artis Kontroversial dari Playlist

Musik & Film

12 Mei 2018 04:19 WIB

Spotify (techradar.com)

SOLO, solotrust.com – Spotify menerapkan kebijakan baru menghapus musik sejumlah musisi kontroversial dari playlist editorial atau algoritmik layanan streaming. Pihak perusahaan mengumumkan penghapusan hari ini, dimulai dengan musik dari artis R&B R Kelly.

Kebijakan ini dilakukan guna mencegah artis kontroversial maupun pihak-pihak yang dituduh melakukan kejahatan ditampilkan dalam playlist Spotify. Kendati demikian, bukan berarti kamu nggak akan menemukan lagi musik R Kelly di Spotify. Musik R Kelly masih ada di sana, hanya saja kamu nggak akan bisa lagi mendengarnya di playlist seperti New Music Friday, Rap Caviar atau di Daily Mix kamu.



Kebijakan baru Spotify ini ditempuh ketika hashtag #MuteRKelly menjadi tren di jejaring sosial. Sekaligus sebagai respon atas gerakan #MeToo yang berusaha memberi dukungan kepada orang-orang mendapat pelecehan seksual.

Sejauh ini Kelly adalah satu-satunya artis, diakui secara khusus oleh Spotify akan terdampak kebijakan baru tersebut. Kendati begitu, bukan mustahil artis lain nantinya juga terkena.

Spotify memang sangat berhati-hati menentukan siapa saja masuk dalam kategori konten kebencian dan perilaku kebencian. Oleh sebab itu, pihak perusahaan akan bekerja dengan beberapa lembaga seperti The Southern Poverty Law Center, The Anti-Defamation League, Color Of Change, Showing Up for Racial Justice (SURJ), GLAAD, Muslim Advocates dan the International Network Against Cyber Hate guna menentukan artis mana harus menghadapi konsekuensi serupa.

“Kami tidak menyensor konten karena perilaku artis atau pembuat konten, tetapi kami ingin keputusan editorial kami. Apa yang kami pilih untuk diprogram, untuk mencerminkan nilai-nilai kami. Ketika seorang seniman melakukan sesuatu yang sangat berbahaya atau penuh kebencian, itu dapat memengaruhi cara kami bekerja," jelas Spotify dilansir dari Tech Radar, Jumat (11/05/2018).

Spotify adalah layanan pertama memberlakukan kebijakan yang secara langsung memengaruhi artis atau musisi. Apakah langkah ini juga akan diikuti Apple Music, Pandora ataupun Tidal? Kita tunggu saja.

(and)