Hard News

Bom Surabaya, Felix Siauw: Satu Nyawa Saja Allah Larang untuk Dihilangkan!

Hard News

15 Mei 2018 03:19 WIB

Ustaz Felix Siauw (Instagram-@felixsiauw)

SOLO, solotrust.com – Ustaz Felix Siauw angkat suara terkait kasus bom di Surabaya. Tindakan teror, menurutnya tidak pernah dibenarkan sebab satu nyawa manusia saja Allah larang untuk dihilangkan, apalagi teror bom.

“Kita meyakini, agama apapun tidak pernah membolehkan untuk melakukan tindakan melampaui batas, sebagaimana teror bom di beberapa gereja di Surabaya, apalagi Islam. Karenanya kita sama-sama mengutuk keras aksi teror yang terjadi itu, sekaligus berduka atas korban yang timbul dari hal semisal itu, atas nama apapun itu,” tulis Felix Siauw di akun Instagram pribadinya, @felixsiauw.



Lebih lanjut ustaz kelahiran PalembangSumatera Selatan menyampaikan tidak ada satupun manusia layak untuk disakiti oleh manusia lainnya, apalagi sesama umat beragama yang sama-sama ingin mencapai kebaikan di dunia.

“Dari sudut pandang Islam, perkara semisal ini (teror) tidak pernah dibenarkan. Sebab satu nyawa manusia saja Allah larang untuk dihilangkan, apalagi tindakan biadab semisal teror bom,” tegas Felix Siauw.

Sedangkan bila kita ingin melihat dari sudut pandang lain, jelasnya lebih lanjut, aksi teror senantiasa terkait banyak hal. Adapun yang perlu dipertanyakan adalah siapa paling diuntungkan dan dirugikan dengan adanya hal semacam ini.

“Kasus 9/11 misalnya, memakan banyak sekali korban dan langsung diarahkan pada muslim, seolah hal itu jihad dan dibenarkan dan diajarkan dalam agama Islam. Hasilnya? Kaum muslim di seluruh dunia merugi. Mereka dicitrakan buruk, diperlakukan kasar, dianggap bertanggung jawab atas kekerasan yang tak diajarkan pada mereka,” sebut Felix Siauw.

“Logikanya, bila kaum muslim adalah yang paling dirugikan, bukan yang diuntungkan dari peristiwa 9/11 itu, mengapa kaum muslim repot menyengsarakan dirinya sendiri?” sambungnya.

Senada dengan itu, kata ustaz beretnis Tionghoa-Indonesia ini, kasus pemboman di tempat ibadah di Surabaya bisa menjadi pemicu ketegangan antarumat beragama yang tentunya tidak diinginkan bersama.

“Sebagai muslim, tentu tanggung jawab kita menjelaskan pada semua pihak bahwa Islam sebagai agama tidak pernah membenarkan aksi-aksi biadab semisal ini. Adapun andai aksi semisal ini sengaja dibuat untuk menimpakan fitnah terhadap kaum muslim atau kaum manapun, maka mudah-mudahan Allah membalikkan pada pelakunya,” pungkas Felix Siauw.

Diberitakan sebelumnya telah terjadi ledakan bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi. Ledakan serupa juga terjadi di Gereja GPPS Sawahan Jalan Arjuno dan Gereja GKI Wonokromo Jalan Diponegoro Surabaya.

Ledakan bom mengguncang tiga gereja di Kota Surabaya dalam waktu hampir bersamaan. Ledakan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel terjadi pukul 07.30 WIB, di GKI Jalan Diponegoro pukul 07.35 WIB dan Gereja Pantekosta Jalan Arjuna pukul 08.00 WIB.

(and)