JAKARTA, solotrust.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meluncurkan aplikasi Cek Posisi untuk Gunung Merapi. Aplikasi ini menggunakan sebuah tautan berupa links terhubung ke Google Maps.
Melansir laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, bnpb.go.id, Sabtu (26/05/2018), saat ini aplikasi Cek Posisi untuk Gunung Merapi sudah bisa diakses menggunakan ponsel android dan iPhone maupun ponsel lainnya secara online, melalui tautan https://siaga.bnpb.go.id/CekPosisiMerapi.
“BNPB bersama PVMBG akan terus memperbarui informasi terkait zona berbahaya yang direkomendasikan PVMBG. Pada status Waspada per 21 Mei 2018 adalah Radius 3 km. Informasi akan selalu diperbaharui sesuai dengan kondisi terbaru Kegunungapian Merapi yang direkomendasikan PVMBG,” jelas BNPB.
Aplikasi Cek Posisi untuk Gunung Merapi sangat membantu masyarakat sebagai panduan posisi aman pada area Kawasan Rawan Bencana (KRB) Erupsi Gunung Merapi. Penggunaan aplikasi Cek Posisi sangat mudah, yakni hanya dengan mengklik tautan yang sudah terhubung ke Google Maps, maka akan tampil peta dalam mode hybrid maupun satelit, serta posisi kita saat menggunakan Google Maps.
“Sebagai catatan, akurasi posisi pengguna bergantung pada perangkat digunakan. Perangkat yang sudah mendukung GPS, AGPS dan GLONASS tentu memiliki akurasi lebih baik karena sudah ada fasilitas GPS offline dan online,” sebut BNPB.
Berikut langkah-langkah menggunakan aplikasi Cek Posisi untuk Gunung Merapi :
Melalui Browser : Buka browser handphone > Ketik : https://siaga.bnpb.go.id/CekPosisiMerapi. Link tersebut akan menyambungkan dengan peta KRB yang telah terhubung dengan Google Maps > Klik buka menyimpan otomatis tautan pada Maps.
Perhatikan lokasi Anda. Pastikan berada di luar zona Waspada (KRB) yang telah ditetapkan. Berikut pembagian zona Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Merapi :
KRB III : dideskripsikan dengan area warna merah, sering terlanda awan panas, aliran lava, guguran batu (pijar), gas beracun dan lontaran batu (pijar) hingga radius 2 km.
KRB II : dideskripsikan dengan warna merah muda, berpotensi terlanda aliran awan panas, gas beracun, guguran batu (pijar) dan aliran lahar.
KRB I : dideskripsikan dengan warna kuning, berpotensi terhadap lahar atau banjir dan kemungkinan dapat terkena perluasan awan panas.
Sebelumnya aplikasi Cek Posisi seperti ini pernah diluncurkan dan dimanfaatkan untuk penanganan erupsi Gunung Agung di Bali. Hasilnya sangat membantu masyarakat, termasuk wisatawan. Berdasarkan data terakhir, sebanyak 1.289.439 orang mengunjungi dan menggunakan aplikasi Cek Posisi untuk Gunung Agung di Bali.
(and)