YOGYAKARTA, solotrust.com- Letusan gunung berapi senantiasa menimbulkan dampak kerusakan yang sangat parah. Tak hanya infrastruktur saja, namun juga korban jiwa.
Masih lekat di ingatan kita saat Gunung Merapi mengalami erupsi besar pada tahun 2010 lalu. Besarnya erupsi pada saat itu membuat Zona bahaya merapi diperluas mencapai 20 km. Erupsi Gunung Merapi 2010 membuat kerusakan parah di daerah sekitar lerengnya, bahkan kurang lebih 270 orang juga tewas termasuk sang juru kunci Mbah Marijan.
Dilansir dari laman resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ada beberapa macam ancaman yang akan muncul jika Gunung Merapi meletus, hal inilah yang menjadi kewaspadaan tersendiri bagi masyarakat di sekitar lerengnya.
1. Bahaya Primer
Bahaya ini muncul secara langsung ketika Gunung Merapi ini meletus, contohnya adalah awan panas (wedus gembel), jatuhan piroklastik (material dari kawah), abu vulkanik dan aliran lava.
2. Bahaya Sekunder
Bahaya yang terjadi setelah letusan, contohnya adalah lahar hujan
3. Bahaya Tersier
Letusan gunung tersebut menyebabkan kerusakan lingkungan, contohnya hilangnya daerah resapan air, mata air dan hutan.
Dengan lebih mengenali dampak resiko akibat letusan Gunung Merapi, diharapkan korban jiwa akibat letusan dapat dihindari.
(wd)