Den Haag, solotrust.com – Alunan gamelan Jawa berhasil memukau publik Belanda dalam pentas ‘Shadows Of Java’ yang dihelat di Teater Muziek & Dansschool di Amsterdam (3/6/2018). Dipadukan dengan alat musik modern saxophone serta suara merdu dari para pesinden, suguhan musik tersebut begitu padu dan juga menghanyutkan.
Acara ini digelar oleh Yayasan Raras Budaya dan Kelompok Gamelan Widosari di beberapa kota di Belanda dalam rangka ulang tahun mereka yang ke-40 dan ke-25.
Dilansir dari laman berita perwakilan Kementerian Luar Negeri hari ini, Selasa (5/6/2018), ‘Shadows of Java’ sendiri tidak hanya menampilkan pergelaran gamelan, melainkan juga pertunjukan wayang kulit dengan dalang kondang Ki Joko Susilo.
Cuplikan kisah Mahabharata tentang pertemuan Bhima dan Dewi Arimbi tersebut dibawakan oleh Ki Joko Susilo dalam bahasa Inggris dengan dibumbui beberapa kelakar yang menyegarkan.
Khusus dalam rangka ulang tahun Yayasan Raras Budaya dan Kelompok Gamelan Widosari tersebut, komposer Sinta Wullur juga menciptakan satu tembang dalam bahasa Inggris.
Tembang tersebut dibawakan oleh pesinden Peni Candrarini dengan diiringi oleh pemain saxophone asal Jepang Yukari Uekawa dan orkestra gamelan pimpinan Elsje Plantema dan Guntur Sulistiyono, yang sebagian besar terdiri dari orang Belanda.
Dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Den Haag, I Gusti A. Wesaka Puja, acara ini dipandang sebagai bentuk promosi kebudayaan Indonesia di Belanda.
‘Shadows of Java’ sendiri ditampilkan sebanyak empat kali, antara tanggal 25 Mei hingga 3 Juni 2018 di empat kota di Belanda yakni Den Haag, Arnhem, Amsterdam, dan Amstelveen. (Lin)
(wd)