JAKARTA, solotrust.com – Memasuki libur bersama Lebaran 2018, padatnya arus kendaraan bermotor sudah terlihat. Konsumsi harian bahan bakar minyak (BBM) PT Pertamina (Persero) pada Sabtu (09/06/2018), menunjukkan kenaikan rata-rata sekira tujuh persen. Dari pertumbuhan tersebut, gasoline jenis Pertamax naik hingga 24 persen dibandingkan konsumsi harian normal.
Berdasarkan data Satgas Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 2018 Pertamina pada Sabtu siang, 9 Juni 2018, penyaluran Pertamax sudah mencapai 22,1 juta liter. Pada kondisi normal, penyaluran rata-rata Pertamax sebesar 17,8 juta liter. Sementara produk unggulan untuk kendaraan diesel, yakni Dex naik enam persen menjadi 773 ribu liter dibandingkan rata-rata harian normal 729 ribu liter.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito dalam siaran persnya, Senin (11/06/2018), mengatakan kenaikan konsumsi gasoline dan gasoil ini sesuai dengan estimasi perseroan sebelumnya.
"Kami memerkirakan puncak arus mudik terjadi mulai kemarin (Sabtu). Meningkatnya konsumsi Pertamax dan Dex mencerminkan kesadaran konsumen memakai BBM berkualitas untuk menjaga mesin kendaraan selama perjalanannya," jelasnya.
Tak hanya bahan bakar untuk kendaraan bermotor, kenaikan juga terlihat pada konsumsi Avtur. Pada Sabtu (09/06/2018), penyaluran bahan bakar pesawat terbang meningkat lima persen dari rata-rata harian sebesar 16,5 juta liter menjadi 17,4 juta liter.
Sementara untuk kebutuhan rumah tangga, penggunaan LPG tercatat sebesar 25.8 ribu metrik ton (MT) atau naik 23 persen dari harian rata-rata sebesar 21 ribu MT. Pertumbuhan konsumsi LPG sudah terlihat sejak Selasa (05/06/2018) atau H-10 Lebaran. Ketahanan stok LPG juga dalam kondisi aman hingga 17 hari ke depan. Stok ini jauh di atas standar stok nasional ditetapkan, yakni sebelas hari.
“Guna menjaga penyaluran distribusi BBM ini, Pertamina siaga melakukan monitoring dan distribusi sesuai kebutuhan konsumen. Apabila pemudik membutuhkan informasi seputar BBM atau mengenai Pertamina, masyarakat bisa menghubungi Pertamina Contact Center di nomor 1500 000,” pungkas Adiatma Sardjito.
(and)