Hard News

Mengenal Teknologi CMP yang Digunakan Bangun Fly Over Manahan

Jateng & DIY

30 Juni 2018 08:02 WIB

Fly Over Manahan di Kota Solo. (Dok Kementerian PUPR)

JAKARTA, solotrust.com – Pembangunan Fly Over Manahan di Kota Solo ditargetkan bisa rampung pada Oktober 2018 ini. Hingga awal Juni, progress konstruksinya sudah sesuai dengan rencana yakni 26%.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimistis pembangunan fly over tersebut bisa sesuai dengan target. Basuki menyebut, Fly Over Manahan cukup memerlukan sekitar enam bulan untuk bisa rampung.



Hal itu tak terlepas dari teknologi yang digunakan. Melansir laman PUPR, Kamis (28/6/2018), pembangunan Fly Over Manahan dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII, Ditjen Bina Marga bekerjasama dengan Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang PUPR dengan menggunakan teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP).

Teknologi ini merupakan pengembangan teknologi timbunan ringan mortar busa dengan struktur baja bergelombang. Teknologi yang sama pernah digunakan sebelumnya oleh Kementerian PUPR dalam membangun Fly Over Antapani di Kota Bandung yang diresmikan tahun 2017 silam.

“Kelebihan CMP adalah masa konstruksi yang lebih cepat 50% jika dibandingkan untuk konstruksi beton. Apabila menggunakan konstruksi beton butuh waktu 12 bulan, menggunakan teknologi CMP hanya memerlukan 6 bulan,” kata Basuki.

Selain lebih cepat dari sisi waktu pengerjaannya, teknologi CMP juga lebih efisien dari sisi pembiayaan. Pelaksanaan konstruksi CMP juga tidak mengharuskan penutupan jalur kendaraan sehingga memberikan dampak yang sangat kecil terhadap kemacetan di sekitar lokasi konstruksi.

Kelebihan CMP lainnya memiliki nilai estetis sehingga dapat menjadi suatu landscape dan bahkan bisa menjadi landmark suatu kawasan. Konsumsi bahan alam dalam konstruksi CMP jauh lebih rendah daripada konstruksi dengan teknologi beton sehingga ramah lingkungan.

Fly Over Manahan dibangun bertujuan untuk mengatasi kemacetan akibat adanya perlintasan sebidang rel kereta Solo-Yogyakarta. Pembangunan fly over sepanjang 600 meter dengan lebar 9 meter ini menelan anggaran sebesar Rp43,05 miliar.

(way)