SOLO, solotrust.com – Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gustri Ngurah Rai Bali pada Jumat (29/06/2018) ini harus ditutup sementara lantaran terdampak erupsi Gunung Agung. Operasional bandara ditutup selama 16 jam mulai 03:00 hingga 19:00 WITA. Akibatnya banyak calon penumpang pesawat melakukan refund alias meminta pengembalian dana ataupun memilih penjadwalan ulang penerbangan (reschedule).
“I Gusti Ngurah Rai International Airport is closed due to the volcanic ashes of Mount Agung. Please stay updated for every information from our official account (Bandara Internasional I Gustri Ngurah Rai ditutup karena abu vulkanik Gunung Agung. Mohon terus memperbarui setiap informasi dari akun resmi kami-red),” demikian keterangan manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai, dikutip dari Instagram.
Akibat penutupan bandara, sejumlah calon penumpang sedianya hendak menempuh perjalanan udara harus membatalkan jadwal penerbangan. Selain memilih refund, tak sedikit pula di antara mereka lebih memilih reschedule keberangkatan.
Seperti diungkapkan pemilik akun @wsfebriani, “Citilink jam 16.40 nggak terbang, mau ganti besok udah penuh. Ya udah refund aja lah 😩☹️”. Hal serupa juga diutarakan pengguna akun @mariaangelinasilalahi, “@wsfebriani aku naik Lion, tapi kayanya mau minta refund aja deh biar terbang ke Surabaya aja.”
Sementara akun @punyasashie, mengungkap, “Seharusnya terbang tadi pagi jam 07.20, tapi sudah reschedule untuk flight besok, semoga aman dan lancar semua. Sampai sekarang kondisi bandara ramai banget, sedikit chaos di bagian refund and reschedule. Kasian yang turis pendatang dan bawa rombongan dan yang bawa anak, untungnya saya org Bali, jadi bisa pulang lagi ke rumah.”
Sementara itu, manajemen PT Angkasa Pura I lewat akun Instagram resminya menyampaikan sehubungan dengan diterbitkannya NOTAM A2551/18, PT Angkasa Pura I (Persero) menginformasikan penutupan sementara operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali pada 29 Juni 2018 dari pukul 03:00 hingga 19:00 WITA sebagai dampak debu vulkanik dari erupsi Gunung Agung, Bali.
“PT Angkasa Pura I (Persero) akan terus bekerja sama dengan pihak terkait seperti BMKG, Direktorat Navigasi Penerbangan, AirNav Indonesia, Ground handling dalam memonitor dan mengevaluasi pergerakan arah angin dan penyebaran debu vulkanik Gunung Agung,” jelas Angkasa Pura lebih lanjut.
Seluruh penumpang domestik dan internasional terkena dampak akibat penutupan bandara, diharapkan terus memantau status penerbangan melalui pihak maskapai. Selain itu juga dapat mengikuti perkembangan terkini dengan menghubungi contact centre di nomor 172 atau hotline (0361) 9351011 ext 5055.
(and)