SUKOHARJO, solotrust.com - Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar peresmian dan sosialisasi pembuatan vertical garden kepada warga di Dukuh Selo, Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, pada Jumat (22/6/2018) lalu.
Dalam kegiatan peresmian dan sosialisasi itu dihadiri oleh Dinas Pertanian Sukoharjo, Kepala Desa, dan diikuti oleh sekitar 20 orang warga.
Kelompok tim program kreativitas mahasiswa (PKM) pengabdian masyarakat ini terdiri dari Aditya, Diana Nur Hafifah, Tinon Yudiana, Sani Kamil Baldan, Vera Febriana Umiati dan sebagai pembina adalah Rysca Indreswari.
Rysca Indreswari selaku pembina kelompok vertical garden mengatakan, kegiatan ini merupakan serangkaian acara program kreativitas mahasiswa (PKM) pengabdian masyarakat yang didanai oleh Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun 2018.
"Vertical Garden merupakan pembuatan taman dengan memanfaatkan bidang vertikal. Pembuatan taman vertikal tersebut memanfaatkan limbah botol plastik yang bertujuan untuk menambah nilai guna dan estetika. Pemilihan vertikal garden didasari melimpahnya sampah botol bekas yang telah terkumpul pada bank sampah," kata Rysca Indreswari kepada wartawan, Selasa (3/7/2018).
Menurutnya, inovasi Vertical Garden menjadi solusi akan ketersediaan lahan pada pertanian juga menunjang pembangunan rintisan desa wisata di Dukuh Selo, Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo.
"Program Vertical Garden dilaksanakan selama 5 bulan dan bekerjasama dengan Komunitas Selo Beraksi dan Bank Sampah," katanya
Rysca menjelaskan beberapa kegiatan di antaranya pengenalan atau sosialisasi vertical garden dengan bantuan dosen dan praktisi dari UNS serta pembuatan vertical garden bersama masyarakat. Masyarakat pun antusias dan berpartisipasi aktif dalam menjalankan program itu
Lebih jauh, Rysca menuturkan, masyarakat yang awalnya hanya mengumpulkan botol bekas di bank sampah dan kemudian dijual, maka dengan adanya program ini botol bekas tidak hanya langsung dijual, tetapi dapat ditingkatkan nilai guna dan estetisnya menjadi pot vertical garden.
"Vertical garden berdampak positif ke lingkungan karena fungsi tanaman sebagai suplai oksigen bagi lingkungan. Dengan sedikit sentuhan kreativitas pot dari botol bekas yang berisi tanaman dapat juga dijual sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat," ujarnya.
Rysca dan kelompoknya berharap dengan adanya program tersebut, dapat memberikan dampak terhadap perubahan perilaku dan perubahan lingkungan. (adr)
(wd)