Pend & Budaya

Solo Mengajar Adakan Training Fasilitator Ke-1 untuk Kelas Inspirasi 6 SoloRaya

Pend & Budaya

8 Juli 2018 14:06 WIB

Ilustrasi.

SOLO, solotrust.com- Solo Mengajar, Generasi Impian (Sragen) dan Rumah Belajar Kita Karanganyar telah menyepakati 28 Juli 2018 sebagai Hari Inspirasi. Rangkaian kegiatan menuju Hari Inspirasi satu per satu telah dilaksanakan. Salah satunya adalah training fasilitator (TF). Rencananya TF diselenggarakan 2 kali. Hari sabtu (7/7/2018) telah terlaksana TF yang pertama di Waroeng Inspirasi, Sumber. TF ke-2 akan diselenggarakan 14 Juli mendatang di Waroeng Mbok Marni, Mangkunegaran.

TF kali ini merupakan wadah untuk saling mengenal diantara fasilitator, ploting dan pembagian tugas di SD terpilih. Sedangkan untuk TF ke-2, fasilitator akan diperkenalkan dengan relawan senior dimana sebagian dari mereka adalah relawan inspirator di kelas inspirasi sebelumnya. Hal ini menjadi perlu dimana pengetahuan lebih dini tentang pelaksanaan kelas inspirasi dengan segala teknisnya harus dipahami oleh masing-masing fasilitator.



Fasilitator berperan sebagai penghubung antara relawan inspirator, dokumentator, pihak sekolah dan panitia Kelas Inspirasi dalam hal koordinasi pelaksanaan kelas inspirasi di SD terpilih. Keberadaan fasilitator diharapkan mampu membuka ruang interaksi yang efektif diantara seluruh relawan dengan pihak sekolah di kelompok masing-masing.

Warih Pratitis, Divisi Acara Kelas Inspirasi, menuturkan bahwa tujuan diadakannya TF untuk membekali fasilitator sebelum terjun langsung ke SD terpilih. Selanjutnya agar tercipta relasi dan koordinasi yang baik demi kelancaran kelas inspirasi.

Acara berlangsung seru, diawali perkenalan dengan ice breaking, dilanjutkan pembagian fasilitator dan pengumuman inspirator untuk kelompok SD yang akan di inspirasi. Acara semakin semangat dengan adanya sharing pengalaman oleh Rahmat Bintar Pamungkas dan Deni Novianto. Keduanya adalah narasumber karena pengalaman yang mereka miliki di kelas inspirasi sebelumnya.

“Menjadi relawan itu harus berkualitas dan peka terhadap lingkungan. Misalnya jika salah satu relawan butuh bantuan kita harus sigap membantu,” terang Deni Novianto dalam sharing-nya.

“Bangun komunikasi yang baik, jaga etika dengan pihak sekolah maupun relawan inspirator dan dokumentator. Hal ini menjadi perlu agar tercipta chemistry antar ketiganya,” tambah Rahmat Bintar Pamungkas, Ketua Panitia Kelas Inspirasi sebelumnya.

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya