Hard News

Jokowi: Jangan Ada Produk Asing di Rest Area Jalan Tol

Jateng & DIY

16 Juli 2018 08:03 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jalan tol segmen Kartasura - Sragen dengan panjang 35 kilometer, Minggu (15/7/2018) pagi.

SOLO, solotrust.com - Presiden Jokowi meminta kepada  PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) selaku pengelola jalan tol agar mengisi rest area dengan mengdepankan produk-produk lokal dari usaha mikro kecil menengah (UMKM) baik kuliner maupun cindera mata. Bukan dengan produk asing.

"Ini bukan urusan income, ini urusan keberpihakan pada brand lokal, saya titip, yang pertama jalan tol ini memperlancar mobilitas dan menurunkan biaya logistik. Kemudian rest area jangan sampai titik-titik yang ada kegiatan ekonomi justru diisi produk-produk asing," terang Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan jalan tol Solo-Ngawi segmen Kartasura-Sragen di Gerbang Tol Ngemplak pada Minggu (15/7/2018) pagi.



Produk ekonomi asing yang dimaksud presiden agar tidak beroperasi di rest area jalan tol adalah penyedia makanan cepat saji di antaranya Mc Donald's, Kentucky, Starbucks dan sebagainya.

Untuk hal itu, presiden sudah meminta Wali Kota, Gubernur setempat, PT. JSN, menteri BUMN dan PUPR untuk saling bekerja sama mengangkat produk-produk lokal, agar seperti telur asin dan batik juga bisa dipasarkan di rest area. Jokowi tidak ingin jika hadirnya jalan tol nantinya justru akan muncul keluhan dari masyarakat terkait penurunan omzet.

"Saya minta coba tidak hanya makanan dan minuman saja, tetapi produk yang menjadi unggulan daerah ditampilkan semuanya di rest area. Kalau makanan ya diisi kuliner atau UMKM yang ada. Seperti soto, gudeg, tengkleng, sate, telur asin, wedang ronde, nasi liwet dan sebagainya, kalau cindera mata ya seperti batik dan yang lainnya," kata Jokowi

"Pokoknha jangan sampai ada suara, pak telur asin saya omzetnya anjlok," imbuhnya.

Di samping itu, dengan diresmikannya jalan tol, sebagai bagian dari tol transjawa ini diharapkan dapat membawa Indonesia bersaing dengan negara Asia lainnya dalam pembangunan infrastruktrur.

Jokowi menyebutkan, selama ini Indonesia sudah tertinggal dari beberapa negara tetangga. Seperti Malaysia, Singapura, Filipina dan Vietnam. Menurutnya, pembangunan ini memang harus dilaksanakan, dengan kata lain kita harus semakin memperkuat daya saing Indonesia.

"Jangan sampai nanti kita juga kalah dengan Laos, Kamboja dan lainnya karena ketidakcepatan dalam membangun hal-hal yang fundamental," tandasnya.

Dalam peresmian itu, selain Presiden Joko Widodo tampak hadir pula Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo dan sejumlah pejabat lainnya. (adr) 

(wd)