Hard News

BNNK Surakarta Galakkan Kampung Anti Narkoba

Jateng & DIY

18 Juli 2018 10:58 WIB

Ilustrasi. (dok/net)


SOLO, solotrust.com - Pelaksana tugas (plt) Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Surakarta, Edison Pandjaitan menegaskan komitmen untuk memerangi peredaran narkotika di Kota Solo. Hal itu dibuktikan dengan pengoptimalan dan pengembangan kampung anti narkoba di banyak tempat.



"Saat ini Solo sudah mempunyai 4 kampung anti narkoba, yang ada itu akan kami optimalkan sembari membentuk kampung serupa di wilayah-wilayah lain," ujar Edison usai upacara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional di Balai Kota Surakarta, Selasa (17/7/2018).

Edison menjelaskan, keempat kampung narkoba yang sudah ada itu meliputi wilayah Gajahan, Semanggi Jebres dan Pajang. Dikatakan Edison, Kampung anti narkoba lahir dari inisiatif masyarakat yang tidak ingin wilayahnya terpapar narkotika.

"Masyarakatnya yang berinisiatif, sebagai bentuk keprihatinan dengan kasus-kasus narkoba yang marak menggerogoti generasi penerus bangsa, apalagi kasus kota Solo tertinggi kedua di Jawa Tengah." katanya

Ke depan, dikatakan Edison, BNNK Surakarta bakal memfasilitasi kampung anti narkoba di 51 kelurahan di Kota Solo. Nantinya BNNK Surakarta tidak sekedar melakukan sosialisasi tapi juga akan memberikan workshop, penyuluhan dan pelatihan kepada warga untuk berkegiatan positif melawan narkoba.

Edison mengatakan, pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkotika tidak bisa dilakukan Pemerintah dan BNN saja. Melainkan perlu kerja bersama dan peran serta seluruh elemen masyarakat.

"Pemkot dan BNN tidak akan mampu bergerak sendiri sehingga memerlukan peran serta masyarakat. Kita butuh masukan dari masyarakat. Karena mulai dari diri sendiri, keluarga, tetangga, lingkungan sekitar. Jika dari situ sudah membuat kita kuat, kalau ada serangan mengajak masuk ke ranah narkoba sudah ada bentengnya, dengan kampung narkoba harapannya setiap kelurahan ada orang yang peduli pada bahaya narkoba," tutupnya. (adr)

(wd)