SOLO, solotrust.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu (18/06/2018) ini merilis penampakan kawah Gunung Agung yang diambil dari citra satelit.
Melalui citra satelit Sentinel 2, kawah Gunung Agung per 17 Juli 2018 akuisisi data pukul 10.16 waktu lokal dapat teramati. Kendati hari-hari sebelumnya cuaca Bali hampir seluruhnya tertutup awan hujan, namun kali ini (Selasa, 17 Juli 2018) lumayan cerah.
Dalam sebuah postingan di Instagram, BNPB mengungkapkan melalui citra true color dengan resolusi spasial sepuluh meter, terlihat dengan jelas kondisi lava terbaru tanpa asap solfatara. Sedangkan melalui citra inframerah (SWIR) dengan resolusi spasial 20 meter, terlihat beberapa titik panas di permukaan dan pinggiran lava
“Titik panas paling luas dan dengan temperatur relatif yang lebih tinggi masih terkonsentrasi di pusat kawah. Titik-titik panas ini berkorelasi dengan terpaparnya lava pijar di permukaan kawah. Dengan terkonsentrasinya lava pijar di pusat menandakan erupsi masih berasal dari pusat kawah, yaitu lubang kepundan pusatnya (central vent),” jelas BNPB melalui akun Instagram resminya @bnpb_indonesia, Rabu (18/07/2018).
Sekadar informasi, magma pada dasarnya mencari titik paling lemah untuk keluar ke permukaan. Adapun hingga saat ini erupsi masih berpusat di tengah kawah (melalui pengamatan tanah). Terpaparnya lava pijar panas juga terkonsentrasi di pusat kawah (melalui satelit), merupakan indikasi bahwa jalur paling lemah dari Gunung Agung yang dilalui magma keluar adalah kawah itu sendiri, bukan dari jalur lain.
(and)