Serba serbi

Karya 15 Desainer Fashion Indonesia Dipamerkan di Ottawa

Musik & Film

30 Juli 2018 12:58 WIB

Festival Indonesia 2018 di Ottawa mengusung tema “Indonesian Fashion in Ottawa" (Dok. Instagram KBRI Ottawa @kbri_ottawa)

Solotrust.com- Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ottawa kembali menggelar Festival Indonesia tahun ini. Festival ini merupakan ajang promosi dagang, pariwisata dan investasi tahunan yang diselenggarakan di Horticulture Building, Lansdowne Park pada 27-29 Juli 2018 lalu.

Berbeda dengan penyelenggaraan Festival Indonesia sebelumnya, pada pagelaran festival ke-12 ini KBRI Ottawa mengusung tema “Indonesian Fashion in Ottawa".



Sebagaimana dilansir dari laman berita perwakilan Kementerian Luar Negeri RI, Senin (30/7/218), tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menyoroti industri fashion Indonesia sekaligus membantu industri fashion Indonesia merambah ke pasar Kanada.

Sebanyak 15 desainer Indonesia yang berbasis di Jakarta, Bali, Montreal, New York dan Chicago turut mengambil peran aktif dalam promosi busana nusantara.

Mereka adalah Entin Gartini, Handi Hartono, Joko SSP, Batik Kartini, Gee Batik, Amdiskastara, My Nuclo, Avy Loftus, Be Management, Monchie Batik, By Vero, Ning Zulkarnain, Sekar Kedaton, Alleira & Bellena, dan LuTro.

Seluruh pakaian khas nusantara ditampilkan oleh 30 orang model dari Kanada dan sekitarnya. Pemilihan model-model tersebut dilakukan melalui proses seleksi oleh KBRI Ottawa.

Selain mengusung promosi busana nusantara, Festival Indonesia juga turut mempromosikan produk agrikultur dan kuliner nusantara, dalam hal ini dengan melibatkan pihak Indofood dan PTPN VIII serta komunitas masyarakat Indonesia di Ottawa. 

Para pengunjung Festival Indonesia juga dapat menikmati kuliner khas nusantara, seperti rendang, satay, ketoprak, nasi uduk, siomay, hingga teh botol sembari menikmati penampilan peragaan busana dan seni budaya Indonesia di panggung utama festival.

Komunitas Indonesia yang tinggal menetap di Ottawa dan Montreal serta mahasiswa Papua juga menampilkan kemahiran seni musik dan tarian tradisional Indonesia.

Kedelapan mahasiswa Papua tersebut tampil membawakan beberapa lagu, salah satunya yakni “Aku Papua”. Sedangkan pelajar Indonesia yang menetap di Ottawa menampilkan Tari Saman.

Dalam sambutan pembukannya, Duta Besar RI untuk Kanada, Dr. Teuku Faizasyah menyampaikan harapannya agar penyelenggaraan festival ini mampu membuka peluang masuknya busana tradisional maupun rancangan modern nusantara agar dapat merambah ke  pasar Kanada. Selain itu, ia juga berhadap festival ini membuat warga Kanada lebih mengenal Indonesia.

Walikota Ottawa, Mr. Jim Watson, yang turut hadir dalam acara pembukaan mengutarakan kebanggaannya bahwa Indonesia selalu mengambil peran aktif dalam mempromosikan khasanah seni budaya tradisionalnya bagi masyarakat Ottawa dan Kanada. Dia juga menekankan bahwa kegiatan pertunjukan kebudayaan ini mampu memfasilitasi pemahaman dan menjembatani kekayaan dan keberagaman budaya di antara kedua negara.  (Lin)

(wd)