Serba serbi

‘Battle of Surabaya’ Kembali Raih Penghargaan dalam IFF Amsterdam

Musik & Film

20 Agustus 2018 23:02 WIB

Film animasi ‘Battle of Surabaya’ (Dok MSV Pictures)

SOLO, solotrust.com – Kado luar biasa kembali dipersembahkan anak bangsa untuk ulang tahun ke-73 Republik Indonesia. Kali ini dari bidang film.

Film animasi yang menceritakan perjuangan rakyat Surabaya dalam pertempuran 10 November 1945 yakni ‘Battle of Surabaya’ berhasil memenangkan kategori “Best Animation or Animated Sequence” atau Animasi Terbaik pada Amsterdam International Filmmaker Festival (IFF) 2018.



Film yang diproduksi tahun 2015 tersebut sebelumnya dinominasikan untuk tiga kategori yakni Best Sound, Best Film, dan Best Animation. Dalam IFF Amsterdam ini, film karya Mohammad Suyanto, Hery Soelistio, dan Adi Djayusman  tersebut berhasil unggul dari nominator lainnya yakni ‘After Meteor’s Trail’, ‘The Visiting Tank’, dan ‘This Means War! Use it up’.

Sebagaimana dikabarkan Kementerian Luar Negeri via lamannya, Minggu (19/8/2018), piala untuk pemenang film animasi tersebut diterima oleh Wakil Kepala Perwakilan RI Den Haag Fikry Cassidy, mewakili rumah produksi MSV Pictures yang tidak dapat hadir.

Dalam komentar singkatnya, Fikry Cassidy menyampaikan salam dan terima kasih dari sutradara Aryanto Yuniawan kepada semua pihak yang mendukung pembuatan film tersebut dan pihak Amsterdam Film Festival atas penghargaan tersebut.

Harapnya, pesan yang menjiwai film ini dapat menjangkau dan menyentuh penonton di berbagai belahan dunia dan membawa perdamaian.

Kedutaan Besar Den Haag juga berharap agar kemenangan ini menjadi pemicu bagi para sineas Indonesia untuk terus berkarya dan meningkatkan kualitas karya-karya mereka di masa yang akan datang.

Dengan kemenangannya di IFF Amsterdam tahun ini, ‘Battle of Surabaya’ berarti telah berhasil mendapatkan 24 penghargaan internasional termasuk di berbagai festival film internasional, antara lain di Hollywood International Moving Pictures Film Festival 2018, The Golden Nike Awards Film Festival 2018 – London, European Cinematography Award 2018 – Warsawa, dan Alternative Film Festival 2018 – Toronto, Canada.

Sekadar informasi, ‘Battle Of Surabaya’ kini juga telah hadir dalam versi novel. Diadaptasi dari filmnya, ‘Battle Of Surabaya’ merupakan novel fiksi dengan latar non fiksi karena berdasar latar belakang sejarah yang nyata.

“Rakyat Surabaya semakin resah. Kedatangan tentara Sekutu yang menggantikan Jepang rupanya tidak membawa perubahan. Setiap hari, Musa, si bocah penyemir sepatu, menyaksikan perjuangan rakyat Surabaya. Sangat jelas, rakyat sudah tak mau lagi menderita. Begitu pula dengan Musa, perang telah membuatnya harus kehilangan orang-orang yang ia sayangi. Bersama Yumna sahabatnya, Musa bergabung dengan laskar rakyat untuk memperjuangkan kedamaian dan kemerdekaan. Ia pun ditugaskan menjadi kurir pengantar surat rahasia. Namun, langkah Musa tak berjalan mulus. Kapten John Wright yang berdarah dingin terus memburunya,” demikian petikan kisah dalam novel ‘Battle of Surabaya’ seperti dilansir dari website resminya, msvpictures.com. (Lin)

(way)