LAMPUNG, solotrust.com – Gunung Anak Krakatau kembali mengalami peningkatan aktivitas. Bahkan dalam sehari, Rabu (3/8/2018), gunung yang berada di Selat Sunda itu mengalami gempa letusan sebanyak 227 kali.
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gunung setingg 305 mdpl itu mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018.
Melalui pantauan seismograf tanggal 3 Agustus 2018 tercatat telah terjadi 227 kali gempa letusan, 49 kali gempa hembusan, dan tremor menerus dengan amplitudo maksimum 2-45 mm (dominan 40 mm). Letusan melontarkan abu, pasir, dan lava pijar
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, zona berbahaya hanya dalam radius 2 km, sedangkan di luar itu masih aman.
“Gunung Anak Krakatau hampir setiap hari meletus sejak 18/6/2018 hingga sekarang. Status Waspada (level 2). Zona berbahaya hanya di dalam radius 2 km. Di luar itu aman. Masyarakat dapat menikmati lontaran batu pijar dan sensasi letusan di luar radius 2 km. Jangan takut.,” katanya melalui unggahan Twitter, Sabtu (4/8/2018).
Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
(way)