Pend & Budaya

Pascagempa di Lombok, Mendikbud: Sekolah Tak Libur

Pend & Budaya

08 Agustus 2018 12:50 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat ditemui wartawan di UNS, Rabu (8/8/2018). (solotrust-adr)

SOLO, solotrust.com - Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) belum lama ini diguncang gempa dengan magnitudo 7  pada Minggu (5/8/2018). Meski begitu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memastikan sekolah-sekolah di Lombok tidak diliburkan.

"Kemendikbud lebih fokus untuk sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan termasuk penyelenggaraan sekolah darurat di sana. Kita pastikan sekolah tidak libur. Tetap harus ada kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak," tegas Mendikbud saat ditemui di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo usai menghadiri Semiloka dan Deklarasi Pengutamaan Bahasa Negara, Rabu (8/8/2018).



Dia menyebutkan, Kemendikbud telah mengirimkan sejumlah bantuan baik tenda untuk sekolah darurat, pendirian pos pendidikan, maupun perlengkapan belajar ke Lombok usai gempa besar melanda daerah tersebut. Komitmen Kemendikbud ialah memastikan proses kegiatan belajar mengajar di sana jangan sampai terganggu.

"Sudah sekitar 65 tenda yang kita kirim, dari Jakarta dan sebagian ada yang dari bencana erupsi Gunung Agung di Bali kemarin juga kita tarik ke Lombok," jelasnya.

Muhadjir menjelaskan, selain mengirim tenda, pihaknya juga mengirimkan sejumlah bantuan di antaranya seragam, perlengkapan belajar, makanan tambahan, hingga penanganan trauma healing.

Disinggung terkait data kerusakan gedung-gedung sekolah akibat gempa itu, pihaknya belum dapat menguraikan secara detail.

"Kami masih menunggu pendataan dampak gempa bidang pendidikan. Namun hal itu bisa kita kesampingkan dulu, yang penting para siswa-siswi saat ini tetap bisa melakukan kegiatan belajar mengajar meski di tempat yang darurat," ucapnya. (adr)

(way)