SOLO, solotrust.com - Salah satu upaya Bank Indonesia pada program pengendalian inflasi melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) komoditas pangan strategis khususnya pada komoditas volatile food. Tujuannya mendukung pertumbuhan ekonomi yang makin berkualitas dan peningkatan inklusi keuangan.
Kepala Kantor Perwakilan BI Solo Bandoe Widiarto mengatakan, pengembangan UMKM juga dilakukan dengan tujuan mendorong penurunan current account deficit (CAD) melalui pengembangan UMKM yang berorientasi ekspor dan substitusi impor, serta mendukung pengembangan UMKM syariah.
"Program pendampingan UMKM oleh BI antara lain pemberian technical assistance. Berupa peningkatan kapasitas UMKM dalam pengelolaan usaha secara lebih profesional hingga ke aspek pemasaran," ujarnya.
Menurutnya, UMKM di Indonesia cenderung lebih menguasai bidang budidaya atau produksi, tapi masih lemah dalam aspek manajemen internal / administrasi, khususnya pencatatan keuangan usaha dan pemasaran.
Untuk itu, sebagai wujud nyata dukungan BI terhadap peningkatan kapasitas UMKM, digelar pelatihan Sistem Pencatatan Keuangan dan Pemasaran Online bagi pelaku UMKM. Acara telah sukses diadakan selama dua hari, Rabu - Kamis, (8-9/8/2018) di KPw BI Solo.
Kegiatan menyasar klaster dan pondok pesantren binaan KPw BI Solo di wilayah Solo Raya, UMKM binaan stakeholder terkait, serta dinas/instansi pemerintah dan perbankan.
Melalui pelatihan tersebut pihaknya berharap terjadi peningkatan kemampuan UMKM dalam pencatatan transaksi keuangan usaha. UMKM diharap dapat mengetahui perkembangan skala usaha dan rincian biaya produksi sehingga dapat digunakan sebagai dasar penentuan arah pengembangan usaha.
Kemampuan UMKM dalam pencatatan keuangan juga membantu dalam proses penyaluran dukungan permodalan dari perbankan. Agar pihak perbankan dapat mengindentifikasi UMKM yang bankable dan potensial untuk pembiayaan.
"Dengan demikian information gap antara UMKM dan perbankan dapat diminimalkan. Hal ini penting untuk membantu pengembangan UMKM serta mendorong peningkatan potensi akses kredit ke perbankan. Dan mendukung target pencapaian realisasi kredit UMKM 20% tahun 2018," tuturnya.
Melalui peningkatan wawasan pelaku UMKM dalam menyusun strategi pemasaran dan tips pemasaran, khususnya memanfaatkan teknologi online, diharapkan jangkauan pasar menjadi borderless/tidak terbatas lokasi. Sehingga dapat mencapai target keuangan inklusif 75% tahun 2019. (Rum)
(way)