SRAGEN, solotrust.com - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengusulkan warga yang merokok tidak masuk ke dalam kategori warga miskin. Menurut Yuni, sapaan akrabnya, para warga yang merokok dinilai sudah mampu membeli kebutuhan non-primer.
Selain warga yang merokok, Yuni juga mengusulkan warga yang sudah mempunyai ponsel untuk tidak masuk katergori warga miskin. Kedua kategori itu dinilai tidak masuk untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Saya mengusulkan dua indikator kemiskinan, yakni perokok dan warga yang memiliki HP (ponsel) tidak masuk kriteria warga miskin. Kalau sehari bisa membeli rokok satu bungkus seharga Rp10 ribu, dikalikan sebulan jumlahnya ratusan ribu,” ujar Yuni saat memberi sambutan pada Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPD) di Pendapa Bupati Sragen, Rabu (11/10/2017).
Baca juga : 15 Daerah di Jateng Jadi Kantong Kemiskinan
Menurutnya dengan uang ratusan ribu yang dibelikan untuk rokok tersebut, sebenarnya bisa untuk membeli makanan atau kebutuhan pokok lainnya. Demikian pula warga yang mempunyai ponsel, karena setiap orang yang memiliki ponsel pasti butuh pulsa yang harus dibeli dengan uang.
“Membeli pulsa menjadi kebutuhan pokok. Tidak bisa membeli beras sekarang tidak populer lagi, karena kalah dengan membeli pulsa,” candanya.
(way)
(Redaksi Solotrust)