SOLO, solotrust.com – Pembalap andalan tim garputala, Valentino Rossi percaya masalah elektronik dihadapi Yamaha saat ini, tak ubahnya sebuah ujian yang dapat mengukur ambisi timnya untuk bangkit.
Sejak kemenangan terakhir di MotoGP Belanda 2017 lalu, Yamaha telah menjalani 21 balapan tanpa kemenangan. Jika gagal menang lagi di Inggris, pabrikan Jepang ini akan menyamai rekor terburuk mereka di Grand Prix, sebuah bukti buruknya performa YZR-M1 saat ini.
Rossi telah berulang kali menyatakan, sisi elektronik menjadi titik lemah YZR-M1 selama lebih dari tahun terakhir. Namun, skuat Iwata baru bereaksi belakangan ini dengan merekrut mantan insinyur elektronik Ducati, Michael Gadda dari proyek Superbike Yamaha.
“Ini sangat membuat frustasi pada akhir musim jika kami tak membaik. Bagi kami, penting untuk mengetahui sejauh mana ambisi Yamaha untuk kembali menang,” ujar Rossi dalam wawancara dengan motogp.com.
“Jika Yamaha mengerahkan seluruh potensinya, kami bisa memutar balik keadaan. Saya rasa kami bisa bertarung untuk kemenangan dengan motor yang lebih kompetitif," tambahnya, dilansir dari Motor Sport, Sabtu (25/08/2018).
Rossi saat ini masih menempati posisi kedua klasemen sementara, tertinggal 59 poin atas rivalnya, Marc Marquez. Posisinya terancam duo Ducati, Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso yang tampil perkasa dengan kemenangan di dua seri balap terakhir.
“Saat ini saya berada di posisi kedua klasemen sementara dan ini adalah posisi bagus. Masalahnya saya tidak cukup kencang, jadi sulit untuk bertahan di sana,” tandas pembalap berjuluk ‘The Doctor’.
(and)